Pemerintah Tunjuk 5 Juru Bicara untuk Menjelaskan Soal Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah menunjuk 5 juru bicara untuk menjelaskan soal vaksin dan vaksinasi Covid-19. Kelima juru bicara dari leading sector ini memiliki lingkup informasi spesifik yang akan disampaikan agar informasi mengenai vaksin dan program vaksinasi yang diterima masyarakat akurat.
"Dengan demikian, diharapkan pelaporan perkembangan vaksin dan vaksinasi Covid-19 yang hadir di tengah-tengah masyarakat dapat semakin merefleksikan dinamika aktual yang terjadi di lapangan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam konferensi pers, Senin (7/12).
Berikut kelima Juru Bicara untuk Vaksin dan Vaksinasi Covid-19:
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang memimpin Parc Vaccinogene? Pada masa Hindia Belanda, banyak warga setempat yang belum tersentuh tenaga medis. Tak sedikit yang mengalami daya tahan tubuh lemah, hingga mudah terserang penyakit. Dari sana lahirlah sebuah lembaga bernama Parc Vaccinogene yang dipimpin oleh Eilerts de Haan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam komunikasi? Pengirim pesan adalah orang atau entitas yang mengirimkan pesan, sedangkan penerima pesan adalah orang atau entitas yang menerima pesan.
1. Prof. Wiku Adisasmito, yang merupakan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19. Wiku telah sering tampil di publik sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 yang kerap melaporkan perkembangan kasus corona.
Dia akan menyampaikan aspek ilmiah terkait vaksin dan korelasinya ddngan pengendalian Covid-19. Selain itu, Wiku akan menyampaikan pesan menyeluruh mengenai vaksin dan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.
"Dari semua aspek terkait secara umum, umbrella message, mengenai vaksin dan vaksinasi Covid-19 di Indonesia," ujar Johnny.
2. Dr. Reisa Broto Asmoro, yang merupakan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Satgas Penanganan Covid-19. Reisa akan menyampaikan informasi terkait perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan secara berlaku.
"Termasuk imunisasi atau vaksinasi," ucap Johnny.
3. Dr. Siti Nadia Tarmizi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Nadia yang menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes bakal berbicara soal perizinan vaksin Covid-19
"dr Nadia akan menyampaikan informasi terkait kebijakan program vaksinasi serta hubungan vaksin Covid-19 dan perizinan vaksin Covid-19 serta kebijakan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," jelas Johnny.
4. dr Lucia Rizka Andalusiadari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Rizka akan menjawab pertanyaan untuk isu- isu yang berkaitan dengan perizinan, keamanan, khasiat serta mutu vaksin Covid-19.
5. Bambang Heriyanto, yang merupakan Corporate Secretary PT Biofarma. Bambang berwenang menjelaskan soal logistik dan pendistribusian vaksin yang merata ke seluruh Indonesia.
"Disamping itu Bapak Bambang akan memberikan tanggapan untuk isu terkait jenis produk dan distribusi vaksin," tutur Johnny.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah telah menerima 1,2 juta dosis vaksin virus Corona atau Covid-19. Kendati begitu, masih ada sejumlah tahapan yang perlu dilalui sebelum proses vaksinasi dilakukan.
"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Dan perlu saya tegaskan, pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta efektivitas vaksin," tutur Jokowi lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12/2020).
"Pertimbangan ilmiah hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi dapat dimulai," lanjutnya.
Menurut Jokowi, masih ada 1,8 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi yang akan tiba lagi di Indonesia pada Januari 2021 mendatang. Adapun vaksin dalam bentuk bahan baku curah akan tiba sebanyak 15 juta dosis vaksin pada Desember 2020 dan 30 juta dosis vaksin di Januari 2021.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi melantik enam juru bicara (jubir) kantor komunikasi presiden
Baca Selengkapnya4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) soal Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, Presiden Jokowi hanya meminta agar para menteri yang hadir dalam sidang sengketa Pilpres.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana memastikan, nama-nama yang dijaring akan kredibel dan berintegritas sesuai harapan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTiga menteri baru adalah Menteri Hukum dan HAM, Menteri Investasi, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)
Baca SelengkapnyaMantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini meminta kepada semua pihak untuk bisa bekerjasama dalam menjaga situasi agar tetap berjalan damai dan lancar
Baca SelengkapnyaKomisioner KPU RI August Mellaz menerangkan, 11 orang telah menyatakan kesediaannya untuk menjadi panelis pada debat pertama Pilpes 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) baru dan sejumlah wakil menteri baru.
Baca SelengkapnyaKali ini MK memanggil empat menteri anak buah Presiden Jokowi untuk dimintai keterangan terkait bansos.
Baca SelengkapnyaUntuk moderator yang akan memimpin jalannya debat nanti yaitu Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta Menkominfo Budi Arie Setiadi dan para wakil menteri yang baru dilantik bekerja optimal dan tidak sibuk mengurusi pemilu.
Baca Selengkapnya