Pemilu di Sulsel: 4 KPPS Meninggal Dunia dan 3 Dirawat di Rumah Sakit
Merdeka.com - Terhitung sejak hari pencoblosan hingga hari ini, Jumat (19/4), jumlah penyelenggara pemilu di tingkat KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di Sulsel yang meninggal dunia sebanyak empat orang. Masing-masing dua orang meninggal dunia karena sakit types dan dua lainnya karena kecelakaan lalu lintas.
Koordinator divisi hubungan masyarakat, data, informasi dan antar lembaga KPU Sulsel, Uslimin menyebutkan, ke empat penyelenggara tersebut adalah Ripto dari Kabupaten Luwu Timur meninggal dunia korban kecelakaan lalu lintas, Audina Amaliyah dari Kabupaten Luwu meninggal dunia setelah kecelakaan lalu lintas sehari sebelum hari pencoblosan. Lalu Syamsuddin dari Kabupaten Bantaeng dan Muhammad Ihsan dari Kabupaten Maros, keduanya meninggal dunia karena sakit types.
Adapun yang cacat permanent ada dua orang masing-masing Rohibson dari Kabupaten Luwu Timur dan Syaiful dari Kabupaten Pinrang.
-
Apa tugas utama KPPS Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Kapan masa kerja KPPS Pemilu 2024? Masa Kerja KPPS Pemilu 2024 sesuai dengan Keputusan PKPU Nomor 1669 Tahun 2023 berlangsung selama 3 bulan.Dimulai dari tanggal 1 Februari 2024 hingga tanggal 30 April 2024.
-
Bagaimana PPK melakukan tugasnya dalam pemilu? Dalam menjalankan tugasnya, PPK harus menjaga netralitas dan independensinya sehingga proses pemilihan umum dapat berjalan secara adil dan transparan.
-
Bagaimana cara KPPS memastikan proses pemungutan suara lancar? KPPS harus memastikan bahwa proses pemungutan suara berjalan dengan tertib dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini termasuk membantu pemilih dalam pengisian surat suara dan menjaga kerahasiaan.
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Siapa anggota KPPS? Jumlah anggota KPPS terdiri dari empat orang, yang terdiri dari satu orang ketua dan tiga anggota.
"Rohibson ini boncengan sepeda motor dengan Ripto dan kecelakaan. Tangannya harus diamputasi. Sementara Ripto, meninggal dunia. Lalu Syaiful, petugas KPPS di TPS 003, Kecamatan Duampanua di Pinrang itu buta permanent karena matanya terkena paku yang melenting masuk ke matanya saat membangun TPS," kata Uslimin saat release di aula kantor KPU Sulsel, Jumat (19/4) sore.
Sementara, imbuhnya, penyelenggara yang sakit hingga saat ini ada tiga orang yakni ketua KPPS di TPS 02, Kandua, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Toraja bernama Lindayanti Sanggalangi yang drop karena kelelahan, petugas PPS (Panitia Pemungutan Suara) di Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar bernama Syarif Daeng Rani yang terluka setelah tertabrak kendaraan di depan TPS saat memonitoring rekapitulasi dan satu orang lagi belum diketahui namanya dari Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara juga di kabupaten Takalar. Dia drop karena kelelahan dan saat ini dirawat di RS Haji, Makassar.
Ketua KPU Sulsel, Misnah M Attas dalam kesempatan yang sama mengatakan, kondisi penyelenggara terutama petugas KPPS telah mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran dalam melaksanakan tugasnya.
"Beberapa di antaranya ada yang jatuh sakit, kecelakaan hingga cacat seumur hidup, ada yang meninggal dunia. Kami turut berduka cita dan bagi yang sakit semoga segera pulih dan diberi kemudahan dari Allah SWT. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kekuatan," kata Misnah M Attas.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaData tersebut berdasarkan hasil laporan dari 37 Provinsi dan 508 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada.
Baca SelengkapnyaSemua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaKPU melaporkan enam petugas KPPS meninggal dunia dan 115 orang mengalami kecelakaan atau sakit saat Pilkada Serentak 2024
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca Selengkapnya2.384 orang yang terlibat dalam proses Pemilu 2024 mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaKPU RI akan menjalankan kewajiban dengan memberikan hak terhadap yang ditinggalkan
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaPetugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca SelengkapnyaRatusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca Selengkapnya