Pemprov Sumsel Bentuk Satgas Khusus Cegah Serangan Harimau Terulang
Merdeka.com - Lima warga Sumatera Selatan tewas diterkam harimau Sumatera dalam kurun waktu dua bulan. Terakhir, serangan terjadi terhadap seorang wanita yang berada cukup jauh dari hutan lindung sebagai habitat harimau.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan fenomena ini menjadi perhatian karena menimbulkan keresahan masyarakat dan berdampak terhadap perekonomian, terutama di Pagaralam, Lahat dan Muara Enim. Agar kejadian itu tak terulang, pihaknya membentuk Satgas Khusus.
Satgas ini berasal dari instansi terkait, mulai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Dinas Kehutanan, KPH, hingga pemerintah tingkat kecamatan dan desa.
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
"Satgas khusus telah terbentuk, ini bentuk perhatian kami. Saya juga sudah menyampaikan kepada menteri untuk penanganan lebih lanjut," ungkap Deru, Senin (30/12).
Langkah awal satgas ini adalah pemasangan delapan unit camera trap dan satu unit boks trap di lokasi yang dilaporkan terlihat harimau. Dalam waktu dekat, ada tambahan 55 unit kamera pemantau dan kandang jebakan bantuan dari beberapa NGO, seperti Zoological Society of London (ZSL), Wildlife Conservation Society (WCS) dan Forum Harimau Kita (FHK).
"Alat ini sangat penting, pergerakan harimau bisa terpantau dan nantinya diinformasikan kepada masyarakat untuk waspada," ujarnya.
Dia mengatakan satgas ini juga bertugas menyelidiki penyebab harimau masuk ke perkebunan dan menyerang warga. Sejauh ini beberapa dugaan muncul, seperti terputusnya rantai makanan akibat buruan warga dan alasan lain.
"Masih diselidiki penyebabnya. Tetapi saya imbau semua pihak jaga lingkungan, jangan sekali-sekali mengganggu habitat hewan," kata dia.
Evakuasi Harimau ke Habibat
Kepala BKSDA Sumsel Genman Hasibuan menjelaskan, penyerangan harimau terakhir dengan korban Sulis (30) saat mandi tak jauh dari kampungnya di Talang Tinggi, Desa Padang Bindu, Muara Enim, Jumat (27/12) lalu, berjarak delapan kilometer dari hutan lindung. Harimau menelusuri sungai di dalam hutan yang masih asri hingga mendekati pemukiman.
"Dari laporan baru pertama kali terpantau ada harimau di sana, tapi bisa saja jadi jelajahnya walaupun bukan habitatnya. Biasanya harimau keluar sore hari mencari mangsa dan waktu inilah perlu diwaspadai," kata dia.
Meski menimbulkan korban jiwa, penanganan harimau tetap harus berdasarkan ketentuan dan peraturan yang bertujuan tetap menjaga ekosistemnya. Pihaknya tengah berusaha memantau keberadaan harimau dan mengembalikannya ke habitat.
"Menangkap harimau yang ada di luar hutan lindung tujuannya hanya mengenali ke habitatnya. Melukai harimau tidak dibenarkan dan dikenakan sanksi pidana," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKomisi III mendukung langkah-langkah yang dilakukan Polda Sumut dalam memberantas begal.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaSejak tahun lalu, sudah ada 12 rumah burung hantu yang disebar di empat kecamatan.
Baca SelengkapnyaGuna menanggulangi aksi kejahatan begal dan geng motor, Edy Rahmayadi membekali personel Satpol PP Pemprovsu dengan 'senjata'.
Baca SelengkapnyaPolrestabes Palembang mencatat bahwa 90 persen modus operandi curanmor dilakukan dengan merusak kunci stang sepeda motor menggunakan kunci letter T.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gajah Sumatera ini semakin terancam karena konflik-konflik yang terjadi dengan manusia.
Baca SelengkapnyaKucing tersebut hanya diam merasakan kuatnya tenaga ular dengan panjang mencapai 4 meter tersebut.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Ahmad Yani Semarang memasang puluhan CCTV di sekitar landasan pacu atau runway.
Baca Selengkapnya