Pemulangan jasad WNI korban Kapal Oryong 501 terhambat badai
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, upaya evakuasi WNI korban Kapal Oryong 501 milik Korea Selatan yang tenggelam di Rusia terkendala cuaca. Seluruh korban WNI belum bisa dibawa dari lokasi kapal tenggelam di Selat Bering, Rusia ke Busan, Korea Selatan.
"Cuaca sangat buruk, itu belum bisa dilakukan. Jadi kemarin sampai malem saya masih berkomunikasi untuk memastikan apakah evakuasi survivors dengan korban bisa di lakukan pada kemarin. Ternyata enggak bisa karena badai dingin sekali. Nah, mereka hari ini akan mencoba hari ini seperti apa," ujarnya di Komplek Istana Negara, Senin (8/12).
Retno mengatakan, jika cuaca tak buruk jenazah WNI itu dapat sampai di Busan kemarin. Menurut Retno, korban tenggelamnya kapal Korsel itu ada 17 orang, 3 masih hidup dan 14 orang dinyatakan meninggal dunia.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
"(Jasad) Udah diangkat, jadi kita survivors-nya 3, kemudian yang meninggal dunia 14. Itu semuanya ada di dua kapal Rusia, kemarin Dubes RI di Moskow sudah mengontak para kapten kapal itu, mereka memastikan korban ada di situ dan akan di transfer. Nah, itu yang belum bisa dilakukan karena badai cuaca," ujarnya.
Retno mengatakan setiap hari pihaknya akan berkomunikasi langsung dengan Menlu Korsel untuk memastikan jika cuaca bagus, jasad korban segera dikirim ke Indonesia. Sebab, para keluarga korban sangat menanti kedatangan jasad anggota keluarganya tersebut.
"Setiap hari saya langsung berkomunikasi dengan Menlu Korsel untuk memastikan kalau cuaca bagus dan memungkinkan maka evakuasi dipercepat karena disini keluarga menunggu," ujarnya.
Saat ini, ditambahkan Retno, masih ada 18 WNI lagi yang masih hilang. "Total 17 (14 tewas dan 3 hidup) dan masih 18 lagi yang masih dicari," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut
Baca Selengkapnya