Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penambangan pasir liar ancam situs purba Karangsambung

Penambangan pasir liar ancam situs purba Karangsambung Penambang pasir liar ancam situs purba Karangsambung. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Keberadaan penambang pasir di area situs batuan purba di daerah Karangsambung Kabupaten Kebumen semakin mengancam kawasan konservasi tersebut. Padahal, daerah Karangsambung tersebut selama ini menjadi daerah penelitian batuan yang dikelola Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI, Yugo Kumoro mengatakan keberadaan penambangan pasir bisa mempercepat laju air sehingga tingkat erosi tebing sungai yang terdiri dari beberapa jenis batuan purba semakin tergerus. "Selain batuan Filic, batuan jenis Diabas juga terancam hilang karena penambangan. Mereka sengaja meruntuhkan bukit bebatuan Diabas, agar batuan yang dimiliki LIPI untuk penelitian runtuh," katanya, Selasa (26/11).

Yugo mengungkapkan, selama ini sudah berusaha melakukan sosialisasi kepada masyarakat penambang pasir. Tetapi, usaha tersebut sia-sia, karena tidak adanya penambang yang menghadiri acara tersebut. "Kami sering melakukan sosialisasi, tapi tak pernah didengarkan," katanya.

Situs batuan purba Karangsambung selama ini menjadi kawasan yang dijadikan penelitian lapangan untuk mahasiswa Geologi dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. Mereka kerap melakukan pemetaan dasar geologi tentang batuan purba yang ada di Karangsambung.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kebumen, Masagus Herunoto mengakui, penambangan pasir di Karangsambung, sepanjang Sungai Luk Ulo sulit dikendalikan. Bahkan, dia menyebut pasir di bawah bronjong yang dibuat untuk pengaman agar tidak longsor ikut disedot. Selain di bawah bronjong, aktivitas penambang yang merusak lingkungan tersebut juga terjadi di sekitar bendung Kaligending, Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung.

Anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah, Eddy Wahono, beberapa waktu lalu mengungkapkan kekhawatiran akan menghilangnya situs purba di Karangsambung. "Kami mengkhawatirkan penambangan pasir yang merusak lingkungan hingga Kawasan Cagar Alam Ekologi Karangsambung. Saat ini, kami sudah melaporkannya kepada BBWS-SO (Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak) yang memiliki wewenang di wilayah sungai tersebut," jelasnya.

Dari data yang dimiliki Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah, Eddy mengemukakan, sedikitnya ada sekitar 20 penambangan pasir di Sungai Lok Ulo. Namun, dari 20 penambangan pasir hanya 1 yang memiliki rekomendasi teknis dari BBWS-SO. "Tetapi semuanya melanggar, karena menggunakan alat berat seperti back-hoe dan mesin pengisap. Padahal dalam aturan teknis itu tidak boleh," ucapnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luas dan Ketinggiannya Kian Menyusut, Gumuk Pasir Parangtritis Segera Direstorasi demi Wujudkan Geopark Nasional
Luas dan Ketinggiannya Kian Menyusut, Gumuk Pasir Parangtritis Segera Direstorasi demi Wujudkan Geopark Nasional

Terdapat sejumlah masalah lain yang mengancam kelestarian kawasan gumuk.

Baca Selengkapnya
UGG Ijen Banyuwangi Jadi Jujugan Para Geolog
UGG Ijen Banyuwangi Jadi Jujugan Para Geolog

Sejak ditetapkan sebagai UGG, kawasan Geopark Ijen Banyuwangi terus menarik minat para geolog untuk berkunjung.

Baca Selengkapnya
Menguak Situs Batu Megalitik Pasemah, Lanskap Peradaban Sumatra Selatan di Lereng Gunung Dempo
Menguak Situs Batu Megalitik Pasemah, Lanskap Peradaban Sumatra Selatan di Lereng Gunung Dempo

Kepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Bentang Alam Kabupaten Gunungkidul, Dulunya Hamparan Lautan yang Kini Jadi Deretan Pegunungan
Fakta Unik Bentang Alam Kabupaten Gunungkidul, Dulunya Hamparan Lautan yang Kini Jadi Deretan Pegunungan

Tak jarang di Gunungkidul terdapat bukit yang tersusun dari batu karang seperti yang berada di lautan.

Baca Selengkapnya
Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang
Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang

Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Kekayaan Alam di Geopark Meratus, dari Hutan Hujan hingga Mata Air Panas Non Vulkanik
Menjelajahi Kekayaan Alam di Geopark Meratus, dari Hutan Hujan hingga Mata Air Panas Non Vulkanik

Geopark Meratus disebut menyimpan banyak keajaiban alam.

Baca Selengkapnya
Menilik Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kisah Perjalanan Darat Presiden Kedua RI Balikpapan-Samarinda
Menilik Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kisah Perjalanan Darat Presiden Kedua RI Balikpapan-Samarinda

Taman Hutan Raya yang identik dengan nama Presiden kedua RI ini memiliki sejarah panjang mulai dari digunakan oleh penjajah hingga perjalanan darat.

Baca Selengkapnya
UGM Usulkan Dieng Jadi Taman Bumi Nasional, Begini Fakta di Baliknya
UGM Usulkan Dieng Jadi Taman Bumi Nasional, Begini Fakta di Baliknya

Selain pariwisata, potensi lain dataran tinggi Dieng adalah energi panas bumi yang cukup besar. Karena inilah kawasan itu diusulkan jadi Taman Bumi Nasional

Baca Selengkapnya
Melihat Bentang Alam Kutai Timur yang Menyimpan Peradaban Pra Sejarah
Melihat Bentang Alam Kutai Timur yang Menyimpan Peradaban Pra Sejarah

Kabupaten Kutai Timur memiliki bentang alam dan peninggalan sejarah yang mendunia.

Baca Selengkapnya
Melihat Keunikan Geosite Kali Ngalang di Gunungkidul, Bekas Pantai Purba yang Tersembunyi di Bawah Jembatan
Melihat Keunikan Geosite Kali Ngalang di Gunungkidul, Bekas Pantai Purba yang Tersembunyi di Bawah Jembatan

Geosite ini merekam bukti lenyapnya Gunung Api Purba Nglanggeran

Baca Selengkapnya
Begini Awal Mula Penetapan Taman Kehati Semen Tonasa dan Geopark Bulu Sipong Jadi Kawasan Konservasi
Begini Awal Mula Penetapan Taman Kehati Semen Tonasa dan Geopark Bulu Sipong Jadi Kawasan Konservasi

PT Semen Tonasa menetapkan kawasan Bulu Sipong seluas 31,64 hektare atau 11,3 persen dari total lahan tambang seluas 280 hektare sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan

Dugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial

Baca Selengkapnya