Penampakan Penipu Investasi Bodong Bikin 311 Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol
Merdeka.com - Kepala tertunduk malu. Kedua tangan dililit borgol. Dengan mengenakan baju bertulis 'Tahanan Polres Bogor' Siti Aisyah Nasution alias SAN dipamerkan di depan puluhan mata kamera.
Perempuan berusia 29 tahun ini biang kerok 317 mahasiswa, 116 dia antaranya dari Institut Pertanian Bogor (IPB) terlilit pinjaman online (Pinjol).
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengatakan modus yang dilancarkan SAN yakni menawarkan kerja sama pencairan dan bisnis pada toko online yang dimiliki pelaku yang ternyata milik orang lain.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
"Jadi pelaku menawarkan bisnis kerja sama itu meminta korban melakukan pinjaman online dengan mengaktifkan shopee paylater, shopee pinjam, Kredivo dan Akulaku untuk modal usaha dengan janji keuntungan yang akan didapat para korban dalam kerja sama tersebut 10 persen dan angsuran pinjaman dibayarkan pelaku setiap bulannya," kata Iman kepada wartawan di kantornya, Jumat (18/11).
Iman mengungkapkan, kerugian yang diderita para korban Rp2,3 miliar yang harus dibayarkan ke pinjol. Kepolisian juga masih mengembangkan dugaan adanya keterlibatan orang lain yang membantu perempuan warga Kelurarahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
"Jadi uang hasil kejahatan digunakan untuk kebutuhan pribadi, sebagian lagi untuk membeli mobil, sebagian lagi untuk menutup utang dari korban sebelumnya. Jadi gali lubang tutup lubang," tegas Iman.
SAN dijerat Pasal 372 dan 378 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancama empat tahun penjara, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Adapun barang bukti yang diamankan polisi berupa satu unit Suzuki XL7 nomor polisi F 1364 AAN, sebuah hp Realme C25S, buku tabungan Bank BCA dan sebuah kartu ATM Bank BCA.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus penipuan baru, pelaku tawarkan pekerjaan paruh waktu kepada korban.
Baca SelengkapnyaPeranan tersangka dalam sindikat kriminal internasional ini selain mencari korban, juga penerjemah bahasa Mandarin, mengurus dokumen, rekening dan lain-lain,
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaPelaku akan menyerahkan rekening yang jumlahnya bisa ratusan kepada pengepul.
Baca SelengkapnyaJika korban setor Rp1 juta dijanjikan mendapat pengembalian sebesar Rp1,2 juta.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaPengakuan tersebut, lanjut Aman, disampaikan usai pihaknya meminta penjelasan terhadap sejumlah pihak terkait.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaPenipu tersebut menawarkan kepada para korban untuk melunasi utang pada pinjaman online sebelumnya dengan cara membantu mengajukan utang baru.
Baca Selengkapnya