Pencari Suaka Mengaku Bantuan Rp1 Juta Sangat Sedikit
Merdeka.com - Sejumlah pencari suaka masih bertahan di eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Alasannya karena uang yang diberikan oleh pihak UNHCR dinilai tidak mencukupi untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
Salah satu pencari suaka, yang menerima uang tersebut adalah Ahmed, pengungsi asal Afganistan. Ia mengaku mendapatkan uang Rp1 juta.
"Saya rasa uang itu sangat sedikit. Saya juga tidak tahu apakah uang ini diberikan secara terus-menerus atau hanya satu kali itu saja," ucap dia, Senin (2/9).
-
Siapa yang menerima suap? Gratifikasi yang diterima Iswaran dalam rangka penyelenggaraan Grand Prix Formula 1 di Singapura.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Bagaimana gelandangan itu diberi uang? Diberi Imbalan 'Lima dollar cukup,' ujar sang tunawisma. 'Lima? Bagaimana kalau kamu ambil semuanya? Ini untukmu,' terangnya.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Siapa yang menerima sumbangan? Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan sumbangan sebesar USD1 juta atau Rp 15 Miliar untuk dana pelantikan presiden terpilih Donald Trump.
-
Siapa yang memberikan amplop Rp1 Miliar? Namun, ia mengakui bahwa acara tersebut menghasilkan keuntungan karena dua konglomerat memberikan amplop sebesar Rp1 miliar. Para dermawan besar tersebut adalah Tahir dari Bank Mayapada dan Prajogo Pangestu.
Senin siang, Ahmed bersama pencari suaka menggelar unjuk rasa di halaman penampungan eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Dia bersama pencari suaka yang hingga kini masih bertahan di tempat penampungan tersebut, meski Pemrov DKI Jakarta telah meminta tempat itu dikosongkan.
Dalam aksinya, mengungkapkan kekesalan kepada petugas UNHCR. Kebetulan saat itu beberapa sedang betugas.
"We want justice, We want justice," teriak para pencari suaka, Senin (2/9/2019).
Kepolisian berusaha menenangkan para peserta unjuk rasa tersebut. "Tidak usah semuanya bicara, tunjuk salah satu perwakilan untuk menyampaikan kritiknya, jangan semuanya bicara," kata seorang polisi.
Arahan itupun dipatuhi para pencari suaka. Beberapa perwakilan menemui UNHCR. Sisanya duduk di halaman.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhammad Amin tak bekerja sendiri menyelundupkan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca SelengkapnyaKisah hidup Adit, remaja yang putus sekolah demi cari uang untuk bantu perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaMencari rezeki dari memulung, remaja ini tak lupa untuk sholat berjamah di masjid. Menjelang pulang, dia dihampiri sosok tak terduga.
Baca SelengkapnyaMeski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang menolak diberi uang karena alasan akhirat.
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaPolresta Banda Aceh menetapkan seorang pengungsi etnis Rohingya, Muhammad Amin (35) sebagai tersangka penyelundupan manusia.
Baca Selengkapnya