Pencarian 16 Korban Tenggelam KM Ladang Pertiwi Diperpanjang 3 Hari
Merdeka.com - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel) memperpanjang masa operasi pencarian korban tenggelam Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02. Perpanjangan masa pencarian setelah dilakukan koordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Sulsel.
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi memastikan pencarian 16 korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 akan diperpanjang hingga tiga hari ke depan. Djunaidi menyebut pertimbangan perpanjangan operasi pencarian setelah ditemukannya tiga korban meninggal dunia.
"Kami perpanjang hingga tiga hari ke depan, disebabkan karena masih banyaknya korban yang belum ditemukan sebanyak 16 orang," kata Djunaidi saat jumpa pers di Mapolda Sulsel, Jumat (3/6).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Djunaidi menegaskan tim SAR gabungan akan bekerja maksimal dalam tiga hari ke depan untuk menemukan 16 korban lainnya. Dia berharap dalam pencarian tiga hari ke depan bisa ditemukan korban lainnya.
"Kita berusaha semaksimal mungkin utk kegiatan operasi SAR sampai hingga tiga hari ke depan hingga ditemukan seluruh korban yang ada," tegasnya.
Djunaidi mengatakan pihaknya membawa dua jenazah ke Kota Makassar untuk dilakukan identifikasi. Pasalnya, berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ada warga yang mengenali dua jenazah yang ditemukan.
"Kita serahkan ke Tim DVI Polda Sulsel untuk dilakukan identifikasi," kata dia.
Pencarian Mengerahkan Kapal dan Helikopter
Sementara Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengungkapkan kasus tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 menjadi perhatian Mabes Polri, sehingga pihaknya melalui Kepolisian Udara dan Laut (Polairut) mengerahkan kapal dan helikopter untuk membantu Basarnas Sulsel melakukan pencarian. Mantan Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) ini mendukung penuh pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan hingga tiga hari ke depan.
"Kami dari kepolisian mendukung sepenuhnya dan kami sudah melaporkan ke pimpinan kami di Mabes Polri terkait bantuan heli dan kapal akan kita tambah hingga 3 hari ke depan. Apalagi dalam dua hari terakhir kita sudah menemukan 3 korban meninggal dan satu diketahui identitasnya sedangkan yg dua masih belum," kata dia.
Ia menambahkan Polda Sulsel juga memberikan dukungan melalui tim DVI guna melakukan identifikasi terhadap korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02.
"DVI Polda Sulsel saat ini sedang melakukan identitas kedua korban tersebut. Kami tim terpadu bersama forkopimda akan terus melakukan pencarian," tegasnya.
Nana menambahkan saat ini baru delapan data antemortem yang diterima oleh Tim DVI Polda Sulsel dari keluarga penumpang KM Ladang Pertiwi 02. "Belum bertambah. Masih delapan data antemortem," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKapal Kennedy yang ditumpangi harusnya sudah sampai di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap pada hari Selasa (31/12), pukul 12.00 WIB.
Baca Selengkapnya