Pencarian ke-10, Tim SAR Sudah Kumpulkan 310 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air
Merdeka.com - Tim SAR gabungan kembali menemukan dua bagian tubuh korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182 pada Senin sore (18/1). Temuan dua bagian ini menggenapkan total temuan bagian tubuh korban kecelakaan pesawat tersebut menjadi 310 kantong jenazah.
"Untuk hari ini kita baru mendapatkan dua kantong jenazah, dua kantong serpihan kecil badan pesawat serta potongan besar badan pesawat. Sehingga total 310 kantong jenazah, 60 kantong kecil bagian pesawat dan 55 potongan besar pesawat. Tentunya selain FDR dan (bagian) CVR yang telah ditemukan," kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Senin (18/1).
Bagus mengakui bahwa temuan timnya pada hari ini cukup sedikit jika dibanding hari-hari sebelumnya. Hal ini patut dimaklumi, pasalnya sejak pagi cucai di lokasi dominan mendung. Ditambah sebelumnya telah diguyur hujan sehingga disebut cukup menyulitkan tim penyelam.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Kenapa liburan musim hujan sering dirasa merepotkan? Liburan saat musim hujan sering dianggap merepotkan, tapi sebenarnya bisa tetap seru jika Anda tahu cara menghadapinya!
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Bagaimana air hujan membantu saat tersambar petir? 'Eksperimen kami pada contoh rupa kepala manusia,' tulis tim yang dipimpin oleh insinyur René Machts dari Universitas Teknologi Ilmenau di Jerman. 'Ini memberikan bukti praktis mengenai efek yang dipostulatkan secara teoritis bahwa kulit yang basah karena hujan mungkin mempunyai sifat perlindungan sambaran petir yang lebih baik dibandingkan kulit kering,'
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Kenapa hujan di Indonesia tidak menentu? Perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba. Selama masa ini, perubahan cuaca yang tidak menentu sering terjadi, seperti saat beralih dari musim kemarau ke musim hujan, dan sebaliknya.
"Walaupun cuaca hari ini jelek, namun tim SAR gabungan masih tetap semangat melaksanakan operasi pencarian semaksimal mungkin," katanya.
Perpanjang Masa Pencarian
Basarnas sendiri memutuskan untuk kembali memperpanjang pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182. Perpanjangan pencarian korban kecelakaan pesawat yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) itu dilakukan selama tiga hari.
Bagus Puruhito menyebut bahwa perpanjangan ini demi pertimbangan kemanusiaan. Pasalnya bagian tubuh para korban mungkin saja masih banyak yang belum ditemukan.
"Saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang tiga hari lagi," kata Bagus.
Menurut Bagus, semakin banyak bagian tubuh yang ditemukan maka akan semakin mudah tim dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk mengidentifikasi. Untuk kemudian diserahkan ke pihak keluarga korban.
"Yang jelas pertama adalah kemanusiaan ya. Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru beberapa yang teridentifikasi. Tentunya Tim SAR gabungan berusaha semaksimal mungkin melakukan evakuasi korban, semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," katanya.
Di samping itu, perpanjangan ini guna mengganti beberapa hari yang kurang maksimal melakukan pencarian lantaran kendala cuaca. Seperti halnya pada hari ini yang sejak pagi tadi cuaca mendung disertai angin yang cukup kencang sehingga menyulitkan tim penyelam untuk mencari para korban.
"Di samping juga lantaran ada beberapa hari yang kurang maksimal melakukan pencarian gara-gara terkendala cuaca. Untuk itu, kata Bagus perpanjang ini sebagai pengganti hari-hari tersebut.
"Dan tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan," pungkas dia.
Basarnas sebelumnya telah memperpanjang pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182 selama tiga hari sejak Sabtu hingga Senin ini (16-18/1/2021). Hingga batas waktu perpanjangan pencarian, tim SAR gabungan belum juga menemukan cockpit voice recorder (CVR).
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca Selengkapnya