Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendakwah tak boleh pasang tarif

Pendakwah tak boleh pasang tarif Muhammadun bersama Arifin Ilham. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengurus Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau, Muhammadun menjelaskan, dakwah itu kewajiban yang melekat pada setiap muslim. Baik secara lisan atau perbuatan. Salah satu tujuan dakwah adalah melanjutkan kehidupan Islam (lil isti’nafu hayatil islam).

"Objek dakwah itu adalah seluruh umat manusia, baik muslim maupun yang belum muslim. Nah, karena dakwah itu adalah kewajiban, maka tidak layak dai memasang tarif, apalagi dikomersilkan," kata Muhammadun kepada merdeka.com, Sabtu (4/8).

Muhammadun mencontohkan Rasulullah SAW, para sahabat nabi dan ulama terdahulu termasuk para wali yang menyebarkan Islam di Nusantara ini. "Apa pernah ada riwayat mereka itu minta bayaran? Tidak kan," ujar dia.

Jiwa Ikhlas mereka harus diteladani. Sebab, ikhlas akan melahirkan kekuatan rohani. Kalau tidak ikhlas, nilainya nol. Tidak ada ruhnya.

"Lantas coba sekarang bayangkan, ada daerah terpencil, penduduknya mayoritas miskin, mereka perlu pencerahan tauhid misalnya. Kalau dainya jual mahal bagaimana? Bisa jadi murtad mereka," kata Muhammadun.

Jangan stand up comedy

Karena tugas berdakwah sangat mulia, sebaiknya dalam menyebarkan Islam tidak dikomersilkan. Apalagi, jika seorang pendakwah lebih banyak melucu, itu akan mereduksi nilai dakwah itu sendiri.

"Sekarang yang kita saksikan di televisi, seakan ada reduksi. Ketika kita mereduksi dai itu hanya tukang ceramah, maka aktivitas dakwah hanya akan jadi seperti stand up comedy," kata Muhammadun.

Dan yang paling berbahaya adalah jika seorang pendakwah menjadikan dakwah itu sebagai profesi. "Dai itu kewajiban melekat pada setiap muslim," ujar dia.

Muhammadun mencontohkan, dai bisa dari mana saja. Dai sejati itu bisa dari kalangan pengusaha seperti Abdurrahman bin Auf, petani intelektual seperti Ali bin Abi Thalib, Kepala negara yang juga ulama seperti Umar bin Abdul Aziz, Panglima sholeh seperti Muhammad al Fatih dan Nuruddin Zanki.

Selain mereka, di Indonesia juga banyak pendakwah sejati tanpa harus nongol di televisi. Mereka ini juga punya ribuan jamaah.

Di Jombang misalnya, pengajian kitab Al Hikam itu luar biasa peminatnya. Siapa yang mengisi? Jamaluddin. Di Riau, ada beberapa ustaz yang cukup berkualitas. Ada Mawardi M Saleh alumni Madinah yang ahli Ushul Fiqh dan Musthofa Umar alumni Al Azhar. (mdk/has)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ikhlas Artinya Melakukan Semua karena Allah, Ketahui Ciri-Ciri dan Manfaatnya
Ikhlas Artinya Melakukan Semua karena Allah, Ketahui Ciri-Ciri dan Manfaatnya

Ikhlas merupakan sikap tulus yang harus ditanamkan umat Muslim.

Baca Selengkapnya
Pengertian Ikhlas dan Tingkatannya dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu
Pengertian Ikhlas dan Tingkatannya dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu

Ikhlas adalah hal yang perlu diterapkan dalam kehidupan muslim sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Tarif Ceramah Ustaz Solmed Terbongkar, Ada Alasan di Balik Imbalan yang Diterima
Tarif Ceramah Ustaz Solmed Terbongkar, Ada Alasan di Balik Imbalan yang Diterima

Ustaz Solmed memberikan penjelasan mengenai honorarium yang diterimanya saat memberikan ceramah.

Baca Selengkapnya
Bolehkan Berdoa Tanpa Memahami Artinya? Begini Penjelasan dari Buya Yahya
Bolehkan Berdoa Tanpa Memahami Artinya? Begini Penjelasan dari Buya Yahya

Doa dalam bahasa Arab tanpa memahami artinya, bolehkah?

Baca Selengkapnya
Quotes tentang Sedekah Subuh, Berisi Tentang Motivasi agar Amalanmu Menjadi Lancar dan Berkah
Quotes tentang Sedekah Subuh, Berisi Tentang Motivasi agar Amalanmu Menjadi Lancar dan Berkah

Untuk melakukan amal dan sedekah, Anda dituntut agar tak menunggu menjadi kaya terlebih dahulu sebab sekecil apapun yang dijadikan amal akan tetap berpahala.

Baca Selengkapnya