Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penderita Mental Emotial Disorder di Indonesia Meningkat Signifikan, Apa Itu?

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mendorong para Penyuluh Keluarga Berencana (KB) peduli terhadap kesehatan jiwa.


Menurut Hasto, penderita mental emotional disorder di Indonesia terus meningkat signifikan.

"Tantangan kita saat ini, di balik stunting yang turun ternyata mental emotional disorder meningkat. Oleh karena itu PR (pekerjaan rumah) kita dalam membangun keluarga berkualitas, menurunkan stunting, juga meningkatkan kesehatan jiwa.
Jiwanya sehat, raganya juga sehat," kata Hasto.

Penderita Mental Emotial Disorder di Indonesia Meningkat Signifikan, Apa Itu?

Hal tersebut disampaikan Hasto dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi Sulawesi Barat yang digelar di Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan.

Penderita Mental Emotial Disorder di Indonesia Meningkat Signifikan, Apa Itu?

Karena itu Hasto mendorong para Penyuluh KB untuk peduli terhadap kesehatan jiwa dan menyuluh kesehatan jiwa itu kepada keluarga-keluarga sebagai bagian dari membangun kualitas sumber daya manusia (SDM).

Hasto menyebutkan, mental-emotional disorder mengalami peningkatan. Tahun 2013, sebut Hasto, mental emotional disorder baru 6 persen.

Tetapi di tahun 2018 sudah 9.8 persen sehingga banyak sekali anak-anak yang mentalnya tidak bagus.
Hasto menyatakan perlu perhatian khusus terhadap penanganan mental emotional disorder

Apa Itu?

Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan, mental emotional disorder atau gangguan emosi mental adalah gangguan keseimbangan pribadi secara klinis, gangguan pengaturan emosi dan perilaku.

Hal tersebut biasanya dikaitkan dengan adanya tekanan kepribadian.

WHO juga menyatakan pada 2019, satu dari delapan orang atau 970 juta orang di seluruh dunia mengalami mental disorder.

Pada kesempatan yang sama, Hasto juga mengatakan, penting bagi para penyuluh KB sebagai pelayan masyarakat untuk memiliki jiwa kepemimpinan, yang meliputi visioner, ikhlas, dan hidup sederhana.


Hasto mengutip teori filsuf Aristoteles dimana terdapat 3 pilar komunikasi publik yaitu etika, logika, dan empati.

"Penyuluh KB harus menjadi teladan, ketika penyuluhan kita harus punya empati. Duduk sama tinggi berdiri sama rendah, harus bisa memahami dengan siapa kita berkomunikasi," ujar dr. Hasto.

Penderita Mental Emotial Disorder di Indonesia Meningkat Signifikan, Apa Itu?

Hasto berharap, Penyuluh KB sebagai pelayan sejati, yaitu hamba Tuhan yang rela hati menempatkan diri di tempat yang rendah dan harus bisa bertahan dalam keadaan sulit dan terkadang menderita hanya karena melayani orang lain.

Menurutnya penting juga membangun visi bersama agar membentuk tim yang kuat.

Penderita Mental Emotial Disorder di Indonesia Meningkat Signifikan, Apa Itu?

Visi harus sama, punya rasa kebersamaan untuk mencapai sesuatu sehingga menjadi keperluan bersama. Kerja tim akan mencapai lebih banyak pencapaian daripada per individu.
Hasto juga mengapresiasi Sulawesi Barat yang penuh prestasi dan dedikasi.

"Prestasinya banyak sekali luar biasa, saya optimis stunting akan turun di Sulbar. Walaupun prevalensi masih tinggi, ini menjadi kekuatan untuk bangkit bersama Bupati dan jajarannya, para TPPS, menjadi srikandi untuk menyelesaikan stunting," kata Hasto.

Kerja Keras

Sejalan dengan hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat Rezky Murwanto,mengapresiasi penuh kerja keras segenap Tim PPS Sulbar.

"Semua luar biasa, kami harapkan di tahun 2024 kita kobarkan semangat turunkan stunting di Sulawesi Barat," kata Rezky.

Target percepatan penurunan stunting Sulbar tahun 2024 sendiri sebesar 18,6 persen.

Menurut Rezky, komitmen pemerintah daerah sangat concern dengan adanya kebijakan terhadap program percepatan penurunan stunting dan Bangga Kencana oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.


Selain itu juga rutin mengadakan forum koordinasi PPS dengan mitra kerja sampai melibatkan perguruan tinggi.

"Melalui kolaborasi pentahelix, 11.250 masyarakat telah terpapar sosialisasi program bangga kencana dan PPS serta 41.008 KRS telah mendapatkan bantuan pangan pengentasan stunting," ungkap Rezky.

Penderita Mental Emotial Disorder di Indonesia Meningkat Signifikan, Apa Itu?

Berbagai upaya telah dilakukan Sulbar untuk menurunkan angka TFR, unmet need, dan meningkatkan penggunaan mCPR, menurunkan angka prevalensi stunting, juga upaya peningkatan penggunaan KB MKJP dan KBPP.

"Provinsi Sulbar telah mencapai target PB MKJP dengan persentase capaian sebesar 150,65 persen. Capaian KBPP hingga bulan November 2023 telah mencapai 9170 akseptor se-Sulbar. Kami juga menyasar daerah terpencil yang
sebelumnya tidak terjangkau, serta daerah pesisir," papar Rezky.

Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya
Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya

Beberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.

Baca Selengkapnya
Kerap Dianggap Gangguan Mental yang Sama, Kenali Perbedaan Antara Borderline Personality Disorder dan Bipolar
Kerap Dianggap Gangguan Mental yang Sama, Kenali Perbedaan Antara Borderline Personality Disorder dan Bipolar

Sejumlah gangguan mental kerap dianggap sebagai hal yang sama. Hal ini lah yang kerap terjadi pada Borderline Personality Disorder dan Bipolar.

Baca Selengkapnya
Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang

Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.

Baca Selengkapnya
Ayah Pembunuh Balitanya di Tulungagung akan Diuji Kesehatan Mentalnya
Ayah Pembunuh Balitanya di Tulungagung akan Diuji Kesehatan Mentalnya

Pelibatan psikolog atau ahli jiwa (kedokteran jiwa) diperlukan lantaran muncul dugaan tersangka mengalami depresi berat.

Baca Selengkapnya
8 Gejala Gangguan Bipolar yang Penting untuk Diwaspadai, dari Perilaku Impulsif Hingga Gangguan Tidur
8 Gejala Gangguan Bipolar yang Penting untuk Diwaspadai, dari Perilaku Impulsif Hingga Gangguan Tidur

Kesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.

Baca Selengkapnya
Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis
Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis

Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

Baca Selengkapnya
Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi
Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi

Tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.

Baca Selengkapnya