Pendukung Amien Rais demo, minta jaksa KPK diperiksa
Merdeka.com - Pendukung mantan ketua MPR Amien Rais melakukan aksi demo di depan Gedung KPK. Massa protes penyebutan nama Amien di sidang korupsi Alat Kesehatan (Alkes). Amien disebut terima duit Rp 600 juta dari hasil korupsi pengadaan proyek tersebut.
Dalam orasinya, mereka berpendapat bahwa KPK telah mencemarkan nama baik pendiri Partai Amanat Nasional ini.
"Ini menyebarkan nama yang tidak baik terhadap ayahhanda (Amien Rais) kami. Kami yakin Amien Rais tidak pernah melakukan korupsi maka dari itu kami menganalisa siapa di balik yang ingin mengkonflikkan kita. Ada orang tertentu yang melakukan adu domba terhadap Amien Rais," kata salah satu Orator dari kalangan mahasiswa, di depan gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/6).
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Orator dari Barisan Pemuda Partai Amanat Nasional (BP PAN) juga menambahkan, sebaiknya Jaksa yang mencatut nama Amien Rais segera diperiksa. Tidak hanya itu, BP PAN juga meminta agar Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk kembali meneliti peranan KPK.
"Kami sebagai kader muda PAN tidak rela mantan ketua PAN terlibat kasus korupsi, kami minta Jaksa KPK segera diperiksa, kalau perlu dipanggil ke komisi III kenapa bisa mencatut nama Amien Rais. Dan kami juga meminta kepada komisi III untuk meneliti kembali peran KPK," ujarnya.
Massa aksi juga meminta KPK mau temui Amien yang berniatan melaporkan dua nama besar diduga terlibat kasus korupsi pada Senin (5/6) siang ini. Massa juga minta KPK dengarkan klarifikasi Amien Rais terkait dana Rp 600 juta dari Soetrisno Bachir.
"Ketika enggak menerima Amien Rais maka dari itu jangan sampai kami melakukan hal yang tidak diinginkan kami tidak takut mati demi Amien Rais," tegasnya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, jumlah massa yang melakukan aksi unjuk rasa yang terdiri dari alumni aksi 411, 212, mahasiswa, hingga ormas keagamanan ini tidak mencapai jumlah 100 orang. Kedati demikian, aparat kepolisian terlihat tetap berjaga dan mempersiapkan peralatan lengkap seperti tameng jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Diketahui, Pendiri PAN, Amien Rais, disebut menerima transfer dana hingga Rp 600 juta dari pengadaan alat kesehatan (alkes) untuk mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan.
"Adanya aliran dana dari Mitra Medidua Suplier PT Indofarma Tbk dalam pengadaan alkes dengan PAN yaitu Sutrisno Bachir, Nuki Syahrun, Amien Rais, Tia Nastiti (anak Siti Fadilah) maupun Yayasan Sutrisno Bachir Foundation sendiri," kata Jaksa Penuntut Umum KPK Iskandar Marwanto saat membacakan tuntutan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di pengadilan Tindak Pidana Korupsi(Tipikor) Jakarta, Rabu (31/5) malam.
Menurut jaksa, pemenang proyek pengadaan itu yaitu PT Indofarma Tbk yang ditunjuk langsung Siti Fadilah dan menerima pembayaran dari Kemenkes lalu membayar suplier alkes yaitu PT Mitra Medidua.
"Selanjutnya PT Mitra Medidua pada 2 Mei 2006 mengirimkan uang sebesar Rp 741,5 juta dan pada 13 November 2006 mengirimkan sebesar Rp 50 juta ke rekening milik Yurida Adlanini yang merupakan serketaris pada Yayasan Sutrisno Bachir Foundation (SBF)," kata jaksa Iskandar.
Adanya isu tersebut membuat Amien merasa perlu untuk menklarifikasi dan memperbaiki nama baiknya. Karena itu tepat pada hari ini, 5 Juni 2017 dia akan berkunjung ke KPK dan menjelaskan mengenai dana Rp 600 Juta itu.
"Senin tanggal 5 Juni besok saya akan berkunjung ke KPK untuk menjelaskan duduk persoalannya tentang aliran dana RP 600 juta yang masuk ke rekening saya," ujar Amien kepada wartawan.
Ketua Dewan Majelis Kehormatan PAN ini mengaku akan melakukan ibadah Umroh pada 8 Juni mendatang. "Sebelum saya berangkat umrah, saya akan berkunjung ke KPK terlebih dahulu, kalau dipanggil KPK saat masih umrah, saya khawatir dianggap kabur, lari dari tanggung jawab," tegasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais dan mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli beserta simpatisannya menggeruduk KPK.
Baca SelengkapnyaAmien Rais dan Rizal Ramli bersama rombongan mendatangi KPK
Baca SelengkapnyaAmien meminta KPK bergerak dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi di era Jokowi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku siap dipanggil KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) jika terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaSi Mulyono ini, Jokowi, jelas pencinta PKI. Lihat saja Kepres nomor 17 tahun 2022 yang berisi permintaan maaf kepada PKI, kata Amien Rais.
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaSejumlah massa mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (19/8).
Baca SelengkapnyaEks Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen (purn) Soenarko turun memimpin massa.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaSalah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Baca SelengkapnyaAmien Rais jmenyoroti putusan MK yang menyetujui gugatan soal syarat capres-cawapres tak harus berusia 40 tahun asal pernah menjadi kepala daerah.
Baca Selengkapnya