Pengadaan mobil dinas di Aceh dinilai sarat korupsi
Merdeka.com - Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh menilai pengadaan mobil di Aceh yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan Aceh (DPKA) sarat dengan korupsi. Pengadaan Pemadam Kebakaran (Damkar) Rp 17,5 miliar hanya satu dari sekian banyak pengadaan aset oleh Pemerintah Aceh yang rawan korupsi.
Dugaan ini merupakan hasil dari analisa GeRAK Aceh sektor aset di DPKA sumber dana Otonomi Khusus (Otsus) Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) dalam dua tahun terakhir (2013-2014).
"Kasus mobil Damkar (Pemadam Kbn) Tangga Rp 17,5 miliar hanya satu yang terungkap ke publik," kata Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani, Senin (19/1).
-
Apa saja kendaraan yang terlibat? Kecelakaan tersebut terekam kamera CCTV di lokasi kejadian. Terlihat, truk sudah menabrak dua kendaraan Brio plat B 2780 TYB dan expander hitam E-1505-MR sebelum jarak 300 meter dari TKP. Alhasil setelah di GT Halim Utama MI tidak bisa mengendalikan truknya langsung menabrak menabrak mobil Isuzu pick up Z-8445-AH sampai terpental ke gardu 5.Kemudian menabrak mobil hyundai putih B-1061-SPW selanjut berturut-turut menabrak mobil Box putih D-8633-YR dan truk kuning terbalik.
-
Mobil apa saja yang ada di deretan Rp70 jutaan? Berikut deretan mobil dengan harga Rp70 jutaan. Yuk simak! Bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan roda empat namun memiliki anggaran terbatas, membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan yang tepat.
-
Dari mana daftar mobil bekas ini diambil? Simak daftarnya seperti dirangkum dari berbagai laman jual-beli mobil seken, Selasa (16/04/2024).
-
Mobil keluarga apa yang ideal untuk banyak anak? Jika Anda memiliki banyak anak atau membawa banyak barang, pilihlah mobil dengan interior dan bagasi yang luas.
-
Mobil apa yang dibeli? Kejadian itu berawal ketika Ahmad Paisal melihat iklan penjualan mobil Toyota Rush 2018 di lokapasar Facebook.
-
Di mana mobil-mobil tersebut diproduksi? Para peneliti menemukan bahwa 99 persen dari kabin kendaraan yang diproduksi di Amerika Serikat sejak tahun 2015 mengandung bahan yang berpotensi menyebabkan kanker.
Menurut Askhalani, jumlah keseluruhan paket pengadaan mobil mencapai 49 paket. Rinciannya, 43 paket tahun 2013 dan 6 paket tahun 2014. Total anggaran untuk pengadaan mobil tersebut Rp 185.851.269.117 terdiri dari Rp 163.558.205.117 tahun 2013 dan Rp 22.293.064.000 tahun 2014.
"Pengadaan mobil setiap tahun di DPKA ini, kurang mendapat pengawasan dari legislatif. Tidak jarang mobil yang diusulkan adalah mobil-mobil mewah dan tidak memiliki keterkaitan dengan upaya kebutuhan publik maupun untuk penanggulangan bencana," tegas Askhalani.
Katanya, pengadaan mobil di DPKA ini juga tidak pernah diaudit BPK-RI. Padahal jumlah paket pengadaan sarat dengan dugaan potensi korupsi. Banyak usulan pengadaan mobil ini merupakan proyek titipan dari berbagai unsur, mulai dari gubernur, kepala dinas, bupati, walikota, anggota DPRA dan pihak lain yang memiliki kepentingan.
Sehingga proses pelaksanaan pengadaan mobil di DPKA sangat berpeluang terjadi korupsi secara masif dan terencana mulai dari perusahaan pemenang, kualitas mobil, dan penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) melebihi harga yang ditentukan (mark-up).
"Aparat penegak hukum baik kejaksaan, kepolisian agar peka dan mulai melakukan kajian mendalam terhadap dugaan tindak pidana korupsi pada pengadaan mobil yang bersumber dari APBA," imbuhnya.
Askhalani menyebutkan, kasus mobil Damkar yang kini tengah diselidiki oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh menjadi pintu masuk untuk mengusut kasus-kasus lainnya.
Pasalnya, Selain itu berdasarkan catatan GeRAK Aceh, kasus dugaan potensi korupsi pada pengadaan mobil sangat tinggi, tetapi karena kurang perhatian dari pihak aparat penegak hukum menyebabkan korupsi pada sektor pengadaan mobil ini terjadi secara masif dan sangat terstruktur.
"Buntutnya pada saat kasus korupsi Damkar Rp 17,5 miliar mencuat adalah puncak dari beberapa kasus lain yang terjadi sebelumnya tapi tidak mendapat perhatian dari banyak orang," jelasnya.
Kata Askhalani, pengusutan kasus damkar adalah ekspektasi sangat besar dari publik, GeRAK Aceh dalam hal ini mendesak Kejari Banda Aceh untuk berani mengusut aktor-aktor besar yang diduga terlibat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran tersebut.
"Kita juga mendesak Kejari Banda Aceh agar berani memanggil Gubernur Aceh selaku penanggungjawab anggaran dan sejumlah pejabat terkaitnya," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain tiga tersangka yang telah ditahan itu, penyidik juga segera menetapkan tersangka baru dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaDelapan orang ini dijerat dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Baca SelengkapnyaSementara untuk snack, harga satuan Rp18.900 per porsi dengan total harga Rp11,4 miliar.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kasus itu bermula pada tahun 2018 dan 2019.
Baca SelengkapnyaTersangka memasarkan mobil bekas taksi dengan harga berkisar Rp30 juta sampai Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya sebelumnya menangkap lima orang terkait kasus dugaan pemalsuan pelat mobil dinas anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti terkait kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komdigi. Tak tanggung-tanggung, totalnya mencapai Rp167 miliar.
Baca SelengkapnyaLarangan bepergian ke luar negeri berlaku selama 6 bulan ke depan.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPerkara ini terjadi pada proyek pengadaan APD Covid-19 dengan nilai kontrak sebesar Rp39,9 miliar pada tahun 2020
Baca SelengkapnyaSelain Sahbiri, KPK juga menetapkan enam orang lainnya sebagai tersangka. Di antaranya ada pejabat di lingkungan Pemprov Kalsel.
Baca Selengkapnya