Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengakuan Bupati Dedi keramatkan kereta kencana dan Nyi Roro Kidul

Pengakuan Bupati Dedi keramatkan kereta kencana dan Nyi Roro Kidul Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. ©2015 merdeka.com/bram salam

Merdeka.com - Kegaduhan muncul di bumi Purwakarta. Hal itu terjadi selepas Imam Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab, memberi ceramah di daerah itu.

Habib Rizieq menyatakan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, berbuat syirik. Yaitu dengan membangun patung-patung di sudut kota, membungkus pohon dan benda-benda lain dengan kain corak kotak-kotak hitam putih (poleng), mensakralkan benda-benda seperti kereta kencana dengan cara memberikan kemenyan dan diarak setahun sekali, serta dianggap 'menikahi' tokoh magis Nyi Roro Kidul.

Dedi buka suara soal tudingan itu. Namun, dia mengakui sengaja memberi kemenyan buat beberapa kereta kencana, dan mengaraknya setahun sekali supaya tidak menghilangkan nilai sakral. Dedi menganggap kereta kencana di Pendopo Pemkab Purwakarta adalah pusaka. Bahkan, dia menyatakan masing-masing kereta adalah simbol dari karakter manusia.

"Kereta kencana merupakan simbol empat karakter manusia. Jumlahnya ada empat, ketajaman pendengaran, penglihatan, penciuman, dan pengucapan, yang bermuara pada kebeningan hati, melahirkan sosok waspada permana tingal," kata Dedi di Purwakarta kemarin.

Dedi melanjutkan, alasan kereta kencana itu diarak setahun sekali karena jika diperlihatkan setiap hari, maka akan hilang kesakralannya.

"Kenapa diarak setahun sekali bertepatan dengan hari jadi kabupaten, karena berbicara pusaka. Seperti bendera pusaka, maka akan dikibarkan pada upacara 17 Agustus, setahun sekali. Untuk menjaga kesakralannya," lanjut Dedi.

Dedi juga punya dalih tersendiri terkait dengan pemberian kemenyan di bawah kereta kencana.

"Kalau kita memiliki mobil, maka sudah seharusnya kita memberi parfum agar memberi rasa nyaman. Kalau mobil kita bau, bagaimana rasanya?" ujar Dedi. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta di Balik Mitos Lampor Opak, Diduga Terdengar saat Menjelang Gempa Jogja Tahun 2006
Fakta di Balik Mitos Lampor Opak, Diduga Terdengar saat Menjelang Gempa Jogja Tahun 2006

Penyebutan lampor itu mengacu pada sosok prajurit Kraton Laut Kidul dan prajurit Kraton Merapi yang biasa lalu-lalang melewati Sungai Opak.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Dewi Sekartaji, Putri Raja Kediri yang Mengidap Penyakit Kulit dan Gondok
Sisi Lain Dewi Sekartaji, Putri Raja Kediri yang Mengidap Penyakit Kulit dan Gondok

Berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan sang putri, tetapi tak kunjung sembuh

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Wisata Muncar di Semarang, Punya Banyak Kreasi Unggulan
Mengunjungi Desa Wisata Muncar di Semarang, Punya Banyak Kreasi Unggulan

Desa Wisata Muncar menyajikan keanekaragaman budaya, alam, dan berbagai kearifan lokal.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Bukit Pertapaan Blitar, Lokasi Favorit Para Tokoh Masa Silam untuk Bertapa
Mengunjungi Bukit Pertapaan Blitar, Lokasi Favorit Para Tokoh Masa Silam untuk Bertapa

Bukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.

Baca Selengkapnya
Hikayat Raja Pasai dan Cikal Bakal Lahirnya Tradisi Mudik
Hikayat Raja Pasai dan Cikal Bakal Lahirnya Tradisi Mudik

Kata 'mudik' berasal dari naskah kuno berbahasa Melayu yang berarti 'Pergi ke Hulu Sungai'.

Baca Selengkapnya
Waspada Potensi Longsor di Jalur Kereta Api saat Arus Mudik Lebaran
Waspada Potensi Longsor di Jalur Kereta Api saat Arus Mudik Lebaran

Menhub minta KAI melakukan ramp check secara menyeluruh agar perjalanan selamat.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi, Menteri Sandiaga: Pengalaman World Class Tourism
Kunjungi Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi, Menteri Sandiaga: Pengalaman World Class Tourism

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya