Pengunjung Laut Selatan Malang Diminta Waspada Gelombang Tinggi
Merdeka.com - Pengunjung pantai di selatan Kabupaten Malang diminta waspada selama berlibur merayakan Tahun Baru. Tetapi mereka diimbau tidak perlu panik dan mengaitkan dengan bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Kalau ditengok dari sejarahnya, di selatan Malang itu tidak mungkin tiba-tiba, tanpa ada gempa terjadi tsunami, sepertinya mustahil. Karena di situ potensinya gunung di laut tidak ada. Berarti tsunami pasti disebabkan karena gempa bumi tektonik," ungkap Musrifan, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates, Kabupaten Malang, Rabu (26/12).
Musrifan menegaskan, potensi tsunami di selatan Pulau Jawa atau pantai selatan bisa terjadi diakibatkan oleh gempa bumi tektonik. Dipastikan akan berbeda dengan kondisi yang terjadi di Banten.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Kapan cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
Namun demikian, dia tetap meminta masyarakat bersikap waspada, mengingat Malang berada di sekitar pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Tumbukan kedua lempengan berpotensi terjadinya gempa tektonik.
"Kalau terjadi gempa kuat, kira-kira di atas 7 SR, segera meninggalkan pantai. Tetapi kalau tidak (terjadi) berarti normal-normal saja," tegasnya.
Berdasarkan prakiraan kondisi cuaca maritim perairan Jawa Timur yang dikeluarkan BMKG Maritim Perak Surabaya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah perairan Jawa Timur.
Arah angin dominan dari Barat ke Barat Laut, dengan kecepatan maksimum di Laut Jawa sebesar 24 knots (45 km/jam) dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur sebesar 25 knots (46 km/jam).
Akibatnya tinggi gelombang di Laut Jawa bagian timur antara 0,8-2,0 m dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur antara 1,3-2,5 meter.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaFenomena potensi bencana periode Natal dan Tahun Baru 2024 patut diwaspadai warga.
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnya