Penjelasan Lengkap Skenario Pembunuhan 4 Tokoh Indonesia Bisa Diungkap
Merdeka.com - Pada aksi 21-22 Mei 2019, ada rencana pembunuhan terhadap empat tokoh Indonesia, yakni Menkopolhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere. Skenario pembunuhan ini cepat terungkap pihak kepolisian.
Mereka yang berencana membunuh merupakan orang bayaran. Yang mengejutkan, skenario pembunuhan 4 tokoh ini melibatkan seorang perempuan. Berikut penjelasan lengkap polisi soal skenario pembunuhan 4 tokoh Indonesia:
Pembunuh Survei Rumah dan Ambil 4 Foto Tokoh
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang melatih intelijen Indonesia? Tak lama kemudian, agen-agen Mossad mulai melatih dinas intelijen Indonesia dan sejumlah personel militer.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pengawasan pemilu di Indonesia? Dalam konteks Indonesia, aktor-aktor seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), partai politik, dan lembaga swadaya masyarakat memiliki peran dalam memastikan pemilu berjalan dengan baik dan adil.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang berperan penting dalam demokrasi Indonesia? Dalam sistem demokrasi parlementer, partai politik berperan penting. Partai politik merupakan wadah bagi rakyat untuk mengungkapkan aspirasi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Pihak Kepolisian berhasil menggagalkan rencana pembunuhan terhadap 4 tokoh Indonesia. Polisi menangkap enam tersangka yang melakukan jual beli senjata api (senpi) ilegal terkait kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 di Jakarta. Para tersangka tersebut ialah HK, AZ, IF, TJ, AD, dan wanita berinisial AF alias Fifi.
Kelompok ini akan menggunakan senjata api ilegal itu untuk membunuh tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei. Mereka pun telah melakukan survei serta mengambil foto 4 tokoh yang dijadikan target penembakan.
"Sudah digambar, di-mapping oleh mereka. Setting-nya negara ini akan goyang, tapi Allah sayang sama negara ini, kami akhirnya mengungkap kasus ini," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Kantor Kemenkopolhukan, Jakarta, Senin (27/5).
Ditangkap di Hotel Megaria, Cikini
Para pembunuh ternyata tidak hanya berencana membunuh 4 tokoh Indonesia saja, namun ada satu orang yang berasal dari tokoh lembaga survei. Meski begitu, polisi enggan mengungkap identitas tokoh lembaga survei itu.
"Yang survei saya enggak mau sebut," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menjelaskan keenam tersangka itu berbeda dengan 2 kelompok yang sebelumnya ditangkap pihak keamanan, yaitu kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis) yang terafiliasi ISIS dan kelompok pemilik senjata api yang ingin menembak massa untuk dijadikan martir.
Kelompok pelaku yang berencana membunuh 4 tokoh nasional terungkap ketika salah satu tersangka ditangkap di Hotel Megaria, Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa, 21 Mei pukul 11.30 WIB. Petugas menemukan barang bukti senjata api dan kemudian melakukan penelusuran guna meringkus tersangka lainnya.
Pembunuh Bayaran
Keenam tersangka yang merupakan pembunuh bayaran ini memiliki peran beragam. Mereka telah ditangkap di lokasi berbeda pada Selasa 21 Mei hingga Jumat 24 Mei 2019. HK diketahui berperan sebagai pemimpin sekaligus eksekutor dalam kelompok tersebut.
"HK ini perannya adalah leader, mencari senpi, mencari eksekutor, sekaligus menjadi eksekutor, serta pimpin tim turun pada aksi 21 Mei 2019. Jadi tersangka ini ada pada 21 Mei dengan membawa sepucuk senpi revolver taurus," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal.
Dari aksinya tersebut, HK menerima uang sebesar Rp 150 juta. Dia berhasil ditangkap di lobi sebuah hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Mei 2019 sekira pukul 13.00 WIB.
Tersangka AZ yang merupakan warga Ciputat, Tangerang Selatan juga memiliki peran sebagai perekrut eksekutor pada kerusuhan 21 Mei. Dia juga berperan sebagai eksekutor. Ia ditangkap pada Selasa (21/5/2019) pukul 13.30 WIB di Terminal 1 C Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Sementara tersangka IF yang merupakan warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat hanya berperan sebagai eksekutor. Dari misinya itu, IF diganjar uang Rp 55 juta.
"Tersangka keempat, TJ berperan sebagai eksekutor dan menguasai senpi rakitan laras pendek dan senpi laras panjang. Tersangka ini menerima uang Rp 55 juta," tutur Iqbal.
Kemudian tersangka AD berperan sebagai pemasok tiga pucuk senjata api rakitan terkait kerusuhan 21 Mei. Dia menjual senpi rakitan meyer, senpi rakitan laras pendek, dan senpi rakitan laras panjang senilai Rp 26,5 juta kepada HK.
"Tersangka keenam, AF berperan sebagai pemilik dan penjual senpi ilegal revolver taurus kepada HK. Ini perempuan. Dia menerima penjualan senpi Rp 55 juta," kata Iqbal.
Dari penelusuran pihak Kepolisian, untuk membeli senpi ilegal para tersangka menghabiskan dana Rp 150 juta. Ternyata ini dikonversikan dari dolar Singapura.
Siapa Otak di Balik Rencana Pembunuhan?
Polisi mengaku telah mengetahui orang yang membayar para calon eksekutor itu. Lantas, siapa otak di balik rencana pembunuhan ini?
"Nanti mengganggu proses kami kalau saya sebutkan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal.
Sementara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Karopenmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan pendana ini memberi uang sebesar Rp 150 juta dalam bentuk dolar Singapura kepada aktor intelektual kemudian disalurkan lagi ke koordinator di lapangan.
"Koordinator lapangan dia mencari senjata, mencari eksekutor, dia memapping di mana tempat eksekusinya. Itu semua," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Karopenmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.
Dia menegaskan, dana tersebut bukanlah honor mereka. Setelah melakukan eksekusi pembunuhan baru akan diberikan honornya.
"Honor untuk aksi dikasih lagi. Dan ada janji juga. Pokoknya kalau berhasil mengeksekusi satu, yang apa namanya empat, tapi satu dulu yang harus dieksekusi, yang lembaga survei itu. Kalau misalnya kamu dapat itu, hajar dulu yang lembaga survei, nanti baru dikasih uang dan seluruh keluarganya ditanggung," ungkap Dedi.
Menurut dia, semua dana tersebut berbentuk tunai. "Cash, langsung dikasih cash. Kemudian dicairkan di money changer, Rp 150 juta langsung dia pakai itu," jelas Dedi.
Menurutnya, para tersangka ini semuanya motif ekonomi semata. "Ada order (pembunuhan) dari aktor intelektual. Larinya ke ekonomi," kata Dedi.
Sementara, seorang perempuan berinisial AF yang terlibat jual beli senjata ilegal ini bersuamikan seorang purnawirawan berpangkat Mayor Jenderal. "Iya. Enggak usah dikasih tahu itu sudah tahu," ucap Dedi.
Dia menegaskan, AF merupakan perantara saja. Yang hanya menjual senjata tersebut. "Dia dapat senjata, broker. Kemudian senjata itu dia jual," jelas Dedi.
Dedi tak menjelaskan apakah suaminya yang purnawirawan ikut berperan dan mengetahui senjata tersebut. Menurut dia, pihaknya masih terus melakukan pengembangan terkait asal senjata api itu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengusulkan nama wamenhan M Herindra sebagai calon kepala BIN.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal Bintang 4 TNI senior berkumpul dalam satu meja.
Baca SelengkapnyaSebelum menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi ajudan presiden.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan, alasan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo mengundang empat menteri dari Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaHerindra sendiri merupakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan nama-nama para menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi eks ajudan Presiden RI kini punya karir moncer di kepolisian.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan oleh Komandan Detasemen Pengawalan Khusus Menhan Prabowo Subianto yakni Letkol Inf. G. Borlak
Baca SelengkapnyaKabar reshuffle kabinet muncul di tengah hiruk pikuk kondisi politik menjelang Pemilihan Umum 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto melantik penasihat khusus presiden di Istana Negara
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah memberikan lampu hijau atas kehadiran 4 menterinya di MK
Baca Selengkapnya