Penyandang disabilitas merasa dimanfaatkan oleh pegiat antikorupsi
Merdeka.com - Sejumlah penyandang disabilitas di Kota Bekasi, Jawa Barat, merasa dimanfaatkan oleh LSM. Sebabnya, penyandang tuna netra 'dipaksa' menandatangani surat pernyataan belum menerima bantuan, padahal sudah menerima.
"Saya dan istri saya tuna netra, makanya saya tidak membaca, langsung tanda tangan di atas materai," kata Karyanto, penyandang tuna netra yang menandatangani pernyataan tak mendapatkan bantuan, Jumat (11/9).
Dalam surat pernyataan yang dibuatkan oleh orang yang mengaku dari Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, tercantum kalau dia belum menerima bantuan alat pijat dari Pemerintah Kota Bekasi. Padahal dia menerima, meskipun kondisinya patah.
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang menerima suap? Gratifikasi yang diterima Iswaran dalam rangka penyelenggaraan Grand Prix Formula 1 di Singapura.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Kenapa Polri merekrut disabilitas? Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan kebijakan penyandang disabilitas boleh mengikuti seleksi masuk SIPSS dan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri.
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
"Orangnya bilang, surat itu buat menerima bantuan. Enggak tahunya pernyataan belum menerima bantuan," katanya.
Akibat surat pernyataan itu, sejumlah pemuda yang mengaku sebagai pegiat anti korupsi melakukan aksi demontrasi beberapa kali, mendesak Kejaksaan Negeri Bekasi agar menyelidiki dugaan korupsi di Dinas Sosial.
Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Agus Dharma, menegaskan semua alat bantuan, yang berasal dari Rencana Kerja Anggaran (RKA) di APBD tahun 2014 sudah terdistribusi dengan baik.
"Kami sudah terjun langsung ke lapangan, cek satu persatu penerima bantuan. Mereka semua sudah terima," ujar Agus.
Agus Dharma menduga ada upaya rekayasa, terkait adanya Surat Pernyataan dari Karyono dan Karyanto penyandang tunanetra yang mengaku belum mendapatkan bantuan berupa alat pijat refleksi dan alat pijat shiatsu.
Karena itu, Agus meminta semua pihak termasuk para aktivis antikorupsi, untuk melihat permasalahan ini secara obyektif, tanpa ada unsur apapun. Jika, mereka punya niat baik untuk mengkritisi apabila menemukan masalah, sebaiknya di diskusikan terlebih dahulu dengan Dinas Sosial Kota Bekasi.
"Kalau ada yang salah kasih tahu, maka akan kami perbaiki. Ini kok ujug-ujug blow-up keluar, tidak ada klarifikasi ke kami. Kalau benar-benar aktivis sebaiknya mereka datang ke kami," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pemijat difabel netra berada dalam kondisi rentan, mulai dari pelecehan seksual sampai penipuan.
Baca SelengkapnyaKemensos beri bantuan Tongkat Penuntut Adaptif secara gratis.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, sudah saatnya pemerintah provinsi Jakarta turun tangan menangani permasalahan kaum disabilitas.
Baca SelengkapnyaPenyusunan RPP Konsesi harus ada pelibatan bermakna Penyandang Disabilitas dalam semua tahap.
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP mengaku dijebak serta ditipu untuk memberikan tanda tangan
Baca SelengkapnyaPasal disangkakan terhadap terlapor yaitu tindak pidana fitnah yang diatur di Pasal 311 KHUP dengan ancaman pidana penjara 4 tahun.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba perhatian Ganjar teralihkan lantaran ada kelompok tuli yang kesulitan mendengarkan orasinya.
Baca SelengkapnyaCaleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMeski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.
Baca SelengkapnyaAjang ini dijadikan Bupati Ipuk Fiestiandani untuk menyerap aspirasi dari para disabilitas guna pengambilan kebijakan pembangunan inklusif.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaKepala Kejaksaan Negeri Tangsel, Apsari Dewi menuturkan keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnya