Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab jatuhnya Golden Eagle selamanya bakal menjadi misteri

Penyebab jatuhnya Golden Eagle selamanya bakal menjadi misteri T-50i Golden Eagle TNI AU. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Insiden jatuhnya pesawat jet latih militer T-50i Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara masih menyisakan duka. Bagi dunia dirgantara tanah air, pesawat itu menjadi kebanggaan. Sebab selama ini, umur alat utama sistem persenjataan Indonesia selalu dipermasalahkan.

Hanya saja, peristiwa itu membuka mata musibah selalu tak bisa diperkirakan. Hanya saja, penyebab kecelakaan itu tidak bisa diumbar ke khalayak, mengingat burung besi itu buat keperluan militer.

Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoops AU) II, Marsekal Muda TNI Dody Trisunu, menyatakan tidak akan melakukan gelar perkara terkait hasil penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat T-50i di Yogyakarta, Minggu (20/12).

Orang lain juga bertanya?

"Tidak akan ada gelar perkara seperti di kepolisian. Apapun hasil temuan tim nanti, filosofinya adalah tidak mencari kesalahan apa ataupun siapa, namun lebih cenderung agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang," kata Dody usai menjadi inspektur upacara pemakaman militer jenazah Letkol Penerbang Marda Sarjono, di TMP Madiun, Jawa Timur, kemarin.

Menurut Dody, tidak ada batasan waktu dalam proses investigasi pesawat latih tempur tersebut. Penyelidikan bisa berlangsung tiga bulan, enam bulan, satu tahun, ataupun lebih.

"Lamanya tahap proses investigasi tergantung dari tim. Tergantung juga dari kebutuhan bahan yang ditemukan dan diselidiki oleh tim. Hal itulah yang mengakibatkan lama waktu investigasi tidak dapat ditentukan," lanjut Dody.

Dody mengaku belum dapat menjelaskan penyebab kecelakaan yang melanda pesawat latih tempur buatan Korea Selatan itu.

"Saya tidak berani menyatakan penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Sebab, saat tim investigasi masih bekerja. Termasuk juga memastikan terkait tidak ataupun belum sempat digunakannya kursi pelontar oleh para pilot dalam peristiwa tersebut," ujar Dody.

Sementara itu, TNI Au juga belum berencana mencari pengganti pesawat jatuh itu. "Kami belum mau beli lagi, yang ada sekarang ini dipakai saja," kata Kadispen TNI AU, Marsekal Madya Dwi Badarmanto.

Dwi mengatakan, Skuadron XV Madiun masih ada 15 pesawat Golden Eagle bisa digunakan. Pesawat itu dibeli dari Korea Aerospace Industry, Korea Selatan, tiga tahun lalu.

"Kita beli lengkap, satu skuadron, total satu lost. Sisa ini yang masih akan dipakai untuk latihan," ujar Dwi. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menhub Budi Soal Dugaan Benang Layangan jadi Penyebab Helikopter Jatuh di Bali
Respons Menhub Budi Soal Dugaan Benang Layangan jadi Penyebab Helikopter Jatuh di Bali

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Helikopter Jatuh di Bali, Begini Kondisi Penumpang
Ini Penyebab Helikopter Jatuh di Bali, Begini Kondisi Penumpang

Helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.

Baca Selengkapnya
Penerbang Super Tucano Alami 'Blind' karena Awan Tiba-Tiba Menebal & Pekat Sebelum Pesawat Jatuh
Penerbang Super Tucano Alami 'Blind' karena Awan Tiba-Tiba Menebal & Pekat Sebelum Pesawat Jatuh

Saking tebal dan pekatnya awan jarak antar pesawat juga tak terlihat.

Baca Selengkapnya
Upaya Mengungkap Penyebab Jatuhnya Dua Pesawat Super Tucano
Upaya Mengungkap Penyebab Jatuhnya Dua Pesawat Super Tucano

Kasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Pemilik Helikopter Jatuh di Pecatu Bali: Tidak Ada Nama Raffi Ahmad
Polisi Ungkap Pemilik Helikopter Jatuh di Pecatu Bali: Tidak Ada Nama Raffi Ahmad

Sempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Membedah Kehebatan Pesawat Super Tucano TNI AU yang Jatuh di Pasuruan
VIDEO: Membedah Kehebatan Pesawat Super Tucano TNI AU yang Jatuh di Pasuruan

EMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan anti perang gerilya.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Wakasau soal Insiden 2 Super Tucano Jatuh di Pasuruan
Penjelasan Wakasau soal Insiden 2 Super Tucano Jatuh di Pasuruan

Seminggu ini pihaknya sudah melakukan proses evakuasi. Tetapi baru serpihan pesawat yang didapat.

Baca Selengkapnya
TNI AU: Dua Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan dalam Kondisi Baik saat Terbang
TNI AU: Dua Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan dalam Kondisi Baik saat Terbang

TNI Angkatan Udara (AU) menjelaskan kronologi kecelakaan dua pesawat pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano di Pasuruan.

Baca Selengkapnya
Kemenhub: Helikopter Jatuh di Bali Akibat Terlilit Tali Layangan
Kemenhub: Helikopter Jatuh di Bali Akibat Terlilit Tali Layangan

Khusnu menyampaikan bahwa helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang.

Baca Selengkapnya
Pesawat TNI Jatuh di Pasuruan, Komisi I akan Panggil Panglima TNI Usai Ada Hasil Investgasi
Pesawat TNI Jatuh di Pasuruan, Komisi I akan Panggil Panglima TNI Usai Ada Hasil Investgasi

Syarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.

Baca Selengkapnya
Potret Pesawat Tempur Taktis Andalan TNI AU yang Jatuh di Pasuran Jawa Timur, Ternyata Kekuatan dari Skadron 21
Potret Pesawat Tempur Taktis Andalan TNI AU yang Jatuh di Pasuran Jawa Timur, Ternyata Kekuatan dari Skadron 21

Potret pesawat tempur taktis andalan TNI AU yang jatuh di Pasuran.

Baca Selengkapnya
TNI AU Konsentrasi Cari Data Recorder, Seluruh Pesawat Super Tucano Jalani Pemeriksaan
TNI AU Konsentrasi Cari Data Recorder, Seluruh Pesawat Super Tucano Jalani Pemeriksaan

Tim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya