Penyerang Mabes Polri Tewas Akibat Luka Tembak di Jantung
Merdeka.com - Petugas RS Polri merampungkan pemeriksaan terhadap pelaku teror di Mabes Polri, ZA (25). Jenazah sudah diserahkan ke keluarga dan langsung dimakamkan di TPU Pondok Ranggon dengan difasilitasi Polda Metro Jaya.
"Pemeriksaan DNA sudah semua. Hasilnya nanti akan disampaikan kami kepada penyidik Polda Metro Jaya," kata Wakil Kepala RS Umum Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, Kombes Pol Umar Shahab, Kamis (1/4) dini hari.
Umar memastikan pelaku teror dibawa ke RS Polri dalam keadaan meninggal dunia. Dia menyebut hasil pemeriksaan forensik pelaku teror meninggal akibat luka tembak di jantung.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
"Sampai ke sini sudah dalam keadaan meninggal. Yang mematikan di jantung," ujar dia.
Namun Umar enggan membeberkan detail hasil autopsi. Dia mengatakan, penyidik Polda Metro Jaya akan menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap pelaku teror tersebut.
"Jadi Rumah Sakit Polri Kramat Jati mendapatkan kiriman jenazah teridentifikasi inisial ZA. Permintaan penyidik dari Polda Metro Jaya diperiksa jenazah dan hasilnya akan disampaikan penyidik," tandasnya.
Diketahui, ZA sebelumnya dilumpuhkan polisi setelah menodongkan diduga senjata api saat berada di kompleks Mabes Polri. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku sempat enam kali melepaskan tembakan sebelum ditindak tegas polisi.
"Kemudian, terhadap tindakan (penembakan itu) dilakukan tindakan tegas ke yang bersangkutan. Kemudian dari olah TKP ditemukan identitas ZA, umur 25 tahun, alamat di jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jaktim," kata Sigit dalam konferensi pers di Mabes Polri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
CCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaAnggota Polresta Manado ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Baca SelengkapnyaHasilnya, Brigadir Setyo mengalami luka tembak di dada sebelah kiri, hingga jantung dan paru-paru
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kematian tragis Briptu Setyo Herlambang, ajudan dari Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Daniel Adityajaya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono mengatakan AKP Dadang melepaskan tembakan ke arah AKP Ulil dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya