Penyerang Polantas di Palembang Pernah Dirawat Akibat Gangguan Kejiwaan
Merdeka.com - Penyerangan terhadap seorang anggota polisi lalu lintas Polrestabes Palembang Bripka Ridho Oktonardo disebut-sebut tak ada kaitannya dengan aksi terorisme. Pelaku MI (34) diketahui pernah mengalami gangguan kejiwaan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Hisar Siallagan mengungkapkan, pelaku pernah dirawat di Rumah Sakit Erlandi Bahar Palembang (RS Jiwa) pada 2009-2011 dibuktikan dengan surat riwayat penyakitnya. Begitu sembuh, pelaku sempat bekerja sebagai sopir angkutan daring dan saat ini bekerja serabutan.
"Itu didapat dari keterangan ibu pelaku. Pelaku pernah mengidap gangguan jiwa," kata Hinsar, Sabtu (5/6).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang direhabilitasi? Jadi proses asesmen, dan juga rekomendasi asesmen ini tidak datang dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Tetapi berdasarkan dari rekomendasi asesmen terpadu BNNP DKI Jakarta,' kata Syahduddi saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024).
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
Dari penyelidikan, penyidik tidak menemukan fakta jaringan teroris yang diikuti pelaku. Di kontrakan pelaku hanya ditemukan beberapa pisau.
"Tidak ditemukan barang bukti yang berkaitan dengan aksi teroris, pergaulan pelaku tidak mengarah ke sana," ujar dia.
Untuk menentukan kasus ini, penyidik belum memutuskan akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan bagi pelaku. Sebab selama diambil keterangan pelaku tidak menunjukkan gangguan jiwa.
"Komunikasinya juga lancar. Nanti dilihat perkembangannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota Satlantas Polrestabes Palembang Bripka Ridho Oktonardo mengalami luka tusuk di leher setelah diserang seorang pria yang mengaku teroris. Pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mako Brimob Polda Sumsel.
Penyerangan bermula saat korban bersama rekannya yang bertugas di pos lantas Simpang Sekip-Angkatan 66, Jalan Basuki Rahmat, Palembang, baru saja mendorong mobil pengendara yang mogok di TKP, Jumat (4/6) siang. Mobil itu mengganggu arus lalu lintas di depan pos.
Setelah itu, korban kembali ke pos untuk istirahat dan rekannya izin untuk membeli minuman. Tak lama kemudian, pelaku MI (41) datang menemui korban dengan maksud bertanya lokasi Jalan Demang Lebar Daun.
Saat korban menjelaskan tempat yang ditanyakan sambil menunjuk arah, pelaku langsung mencabut pisau yang disimpannya di pinggang. Pelaku menyerang korban dengan pisau ke bagian leher, bahu, dan tangan.
Serangan pelaku dibalas perlawanan oleh korban. Keduanya pun bergumul yang menyebabkan pisau pelaku terlepas.
Seketika, korban berteriak sambil memegangi pelaku. Teriakannya mengundang kerumunan warga ke TKP.
Korban berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Hermina dan selanjutnya dirujuk ke RS Polri M Hasan Palembang, sementara pelaku diamankan warga di dalam pos. Tak lama, anggota Jatanras Polda Sumsel datang ke lokasi dan membawa pelaku ke Mapolda Sumsel.
"Pelaku berpura-pura menanyakan alamat dan saat korban menjelaskan ketika itulah diserang pelaku," ungkap Kasubag Humas Polrestabes Palembang Kompol M Abdullah, Jumat (4/6).
Dia menjelaskan, korban masih dirawat dan kondisinya cukup stabil. Sedangkan pelaku dalam pemeriksaan oleh penyidik untuk mengungkap motif dan latarbelakangnya.
"Apakah pelaku kelompok teroris atau hanya mengaku-ngaku saja masih didalami," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaMemiliki ketergantungan dengan obat-obatan terlarang, pria asal Palembang ini mengidap penyakit skizofrenia. Ada sebuah fakta menyentuh hati yang terungkap.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaDiberitakan sebelumnya, petugas penjagaan di Rumdin Kapolri terluka di bagian bibir akibat diserang oleh seorang pria inisial JPP pada Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaBukan sembarangan, dia bahkan turut menceritakan mengenai kawan dekat semasa bekerja.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bikin onar di jalur khusus Transjakarta kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaODGJ nekat melawan arus menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi
Baca SelengkapnyaPenyakit yang diidap oleh Lettu GDW, menyebabkan yang bersangkutan bisa melakukan tindakan yang dia tidak sadari.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut rumah pelaku tak jauh dari sekolah yang dirusak.
Baca SelengkapnyaKasus pengancaman dan perampasan terhadap perempuan, M (23) di Banjarwangi, Garut, viral di media sosial. Dalam aksinya pelaku menggunakan pistol dan golok.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca Selengkapnya