Perang antar kampung pecah di Jayawijaya, 5 orang luka dipanah
Merdeka.com - Lima orang warga dikabarkan menderita luka-luka karena perang antar-kampung di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol I Gde Sumerta Jaya membenarkan peristiwa tersebut.
Kejadian tersebut berawal dari istri almarhum Eka Tabuni datang ke Wamena dari Jayapura dengan membawa barang-barang milik almarhum yang tewas dibunuh oleh orang tak dikenal di Sentani, Kabupaten Jayapura pada beberapa waktu lalu yang diduga akibat dari perselisihan Eksekutif dan Legislatif di Nduga. Almarhum Eka Tabuni merupakan seorang anggota DRPD Kabupaten Nduga.
"Jadi kedatangan almarhum istri Eka Tabuni memunculkan rasa emosi warga Kampung Ilekma Atas yang berujung kepada penyerangan terhadap kelompok di Kampung Ilekma Bawah," kata I Gde Sumerta Jaya seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/7).
-
Mengapa suku Bidayuh berkonflik dengan suku lain? “Saat antropomorf GS3 digambar, suku Bidayuh dikuasai oleh elit Melayu, sedangkan antropomorf GS4 kemungkinan dibuat selama periode konflik yang semakin meningkat antara suku Bidayuh dan penguasa Iban dan Melayu Brunei,“ jelas tim peneliti.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Peristiwa saling serang itu terjadi pada Selasa kemarin sekitar pukul 17.30 Wit yang mana pertikaian massa (perang suku) antara kelompok dari Kampung Ilekma Atas dan Ilekma Bawah di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya.
"Massa dari kelompok Ilekma Atas menyerang dengan menggunakan senjata tradisional seperti panah dan lain-lain, hingga kelompok Ilekma Bawah melakukan perlawanan,"terangnya.
\r\n"Dalam kejadian tersebut mengakibatkan adanya luka-luka akibat terkena panah sebanyak lima orang. Kami dapatkan informasi bahwa korban luka-luka ini tidak dibawa ke rumah sakit terdekat tapi hanya dirawat secara tradisional," lanjutnya.
Terkait situasi dan kondisi di tempat bertikai sudah kondusif. "Saat ini situasi dan kondisinya sudah kondusif. Untuk itu warga diimbau untuk tidak terprovokasi dengan masalah tersebut," tutupnya.
\r\n (mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah ini karena sengketa lahan antara Desa Ilepati dan Bugalima sejak 70an tahun lalu hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaTawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaDua Kelompok Bentrok akibat Lakalantas di Wouma, 2 Tewas dan 5 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaPesonel Polri rutin melakukan patroli di sepanjang desa.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaLaporan itu diperoleh dari pendulang yang berhasil menyelamatkan diri dengan berlari dan tiba di pos Kolop.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca Selengkapnya