Perang lawan Santoso memang sulit, tapi Luhut tak butuh bantuan AS
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan merasa aneh dengan pernyataan pemerintah Amerika Serikat perihal kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Luhut menegaskan, TNI dan Polri bisa memburu Santoso tanpa bantuan negara lain.
"Ngapain Amerika masuk? Kita bisa sendiri kok. Sekarang kita lagi cari, bagus," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Rabu (23/3).
Dia tak menampik, melumpuhkan kelompok Santoso tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Apalagi peperangan dengan Kelompok Santoso dilakukan secara gerilya. Jebolan Kopassus ini meyakini, tentara Amerika pun tidak serta merta bisa melumpuhkan gerilyawan dalam waktu singkat.
-
Siapa pemimpin perang gerilya saat Agresi Militer? Dari tokoh militer, Jateng punya seorang Jenderal Besar TNI Anumerta Raden Soedirman. Berawal dari komandan PETA, selama masa revolusi ia memimpin berbagai pertempuran. Salah satunya adalah memimpin Perang Gerilya saat peristiwa Agresi Militer.
-
Bagaimana Pertempuran Tengaran dihentikan? Pada tanggal 21 Juli 1947 hingga 4 Agustus 1947, pergerakan pasukan Belanda terhenti untuk menuju ke arah Solo karena putusnya Jembatan Tengaran.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Bagaimana akhir dari Pertempuran Lima Hari Lima Malam? Hendak memasuki hari kelima peperangan dengan NICA, stok logistik dan amunisi sudah semakin menipis. Kedua belah pihak akhirnya melakukan pertemuan untuk memutuskan gencatan senjata.
-
Mengapa Kerto Pengalasan menyerah? Dikutip dari kanal YouTube Embara Lensa, ada yang menyebut penyerahan dirinya sebagai strategi menyusup.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
"Perang gerilya tuh enggak kayak matematika. Seluruh dunia operasi antigerilya itu enam bulan selesai? enggak ada. Amerika secanggih apa, siapa juga enggak bisa cepet selesai. Israel canggih enggak selesai juga. Inggris tuh lihat enggak selesai juga," kata Luhut.
Saat dikonfirmasi isu yang menyebutkan bahwa kelompok Santoso akan menyerahkan diri dalam waktu dekat, dia mengaku belum mengetahui. "Tapi kita lakukan operasi yang baik," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, kelompok Santoso di Poso telah masuk dalam daftar Specially Designated Global Terrorists (SDGT). Oleh sebab itu, Kemenlu AS melarang warganya untuk berhubungan dengan orang-orang dalam daftar itu, serta memberikan mandat bagi aparat untuk melakukan tindakan hukum.
"Sebagai hasil dari penetapan ini, semua properti dalam yurisdiksi AS yang memiliki kepentingan dengan Santoso diblokir dan warga AS secara umum dilarang bertransaksi dengan Santoso," ujar Kemlu AS dalam pernyataannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut menegur keras menantunya sekaligus Kasad TNI Jenderal Maruli Simanjuntak terkait penggunaan rompi antipeluru.
Baca SelengkapnyaAceh disebut jadi daerah yang sangat sulit ditaklukkan oleh penjajah, ternyata ini alasannya.
Baca SelengkapnyaLuhut menyebut, di eranya, belum ada peralatan canggih seperti saat ini.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor menjadi penyebab kegagalan pasukan G30S, siapa sangka salah satunya adalah soal logistik.
Baca SelengkapnyaGubernur Suryo melobi penjajah agar tak sewenang-wenang pada rakyat Jawa Timur. Perjuangannya mengharukan.
Baca SelengkapnyaVietnam Selatan dibantu tak kurang dari setengah juta pasukan AS dan segala persenjataannya. Tapi kenapa masih kalah?
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, perang tidak bisa dihentikan dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya