Perdagangan ilegal satwa liar dilindungi melonjak 70 persen
Merdeka.com - Data Lembaga Protection of Forest and Fauna (PROFAUNA) menyebutkan, perdagangan satwa dilindungi yang dilakukan secara ilegal sepanjang semester I 2015 melonjak 70 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Selama Januari-Juni 2014, perburuan dan perdagangan satwa liar secara ilegal hanya 22 kasus, sedangkan tahun ini mencapai 37 kasus. Seperti dilansir Antara, juru kampanye PROIFAUNA Swasti Prawidya Mukti mengemukakan beberapa kasus perdagangan satwa liar yang terjadi selama Januari-Juni 2015.
Pada Januari 2015, Balai Besar KSDA Jatim bersama Polisi Kehutanan (Polhut) mengamankan tersangka penjual satwa jenis lutung jawa, nuri merah kepala hitam, kakatua seram, 2 kakatua kecil jambul kuning, dan 2 kangkareng perut putih.
-
Hewan apa saja yang ada di Kebun Binatang Bukittinggi? Kebun binatang ini masih tetap eksis dan memiliki banyak koleksi berbagai jenis satwa yang bisa dilihat secara langsung.
-
Apa ciri khas harimau Jawa? Mengutip situs endangeredtigers-org, harimau Jawa rata-rata berukuran lebih kecil dibanding subspesies harimau modern lainnya. Ukuran tubuh ini merupakan bentuk adaptasinya terhadap ukuran mangsa utamanya berupa rusa. Mereka memiliki garis-garis panjang dan tipis serta wajah sempit dengan hidung relatif panjang dan sempit.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Dimana Kucing Bertaring Tajam ditemukan? Sisa-sisa fosil dari Homotherium ini ditemukan di La Brea tar Pits di California Selatan dan bagian lain Amerika, seperti Alaska, Texas, dan Idaho.
-
Dimana habitat harimau Jawa dulu? Pada awal abad ke-19, harimau Jawa masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Mengutip Instagram @blitar.heritage, sebelum letusan Gunung Kelud pada tahun 1901, perkebunan di lereng gunung ini merupakan habitat harimau Jawa.
-
Apa arti kata kucing? Kucing adalah ungkapan rasa cinta
Pada 12 Januari Polres Madiun mengamankan 1 awetan Harimau Sumatera utuh, 1 set kulit Harimau, 1 tengkorak kepala Harimau, 1 kepala Rusa (awetan), dan 1 awetan Penyu Sisik utuh. Satwa-satwa itu dijual dengan harga antara Rp 25-45 juta.
Petugas juga membongkar penyelundupan 36 ekor kakatua jambul kuning, 5 ekor kakatua raja (2 mati), serta 1 ekor nuri (mati), 42 ekor burung di dalam kamar isolasi KM Gunung Dempo, di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Direktorat V Tipiter Bareskrim Polri menggerebek gudang penampung dan pengemasan trenggiling di Medan Deli dan menemukan 96 ekor tringgiling hidup, 5.000 kilo gram daging trenggiling beku serta 77 kg sisik trenggiling. Daging trenggiling dijual seharga Rp 120.000 per kilogram dan harga trenggiling hidup dijual Rp 13 juta per ekor.
Catatan lain datang dari tim gabungan Dit Pol Air Polda NTB, Kementrian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB yang menggagalkan perdagangan 10 Kilogram insang Ikan Pari Manta, 4 karung berisi campuran tulang ikan hiu dan ikan pari manta, 2 karung tulang ikan Hiu dan 4 buah sirip Hiu. Juni 2015 Balai KSDA Bali menangkap pemilik warung (rumah makan) yang kedapatan menyimpan dan menjual 56 kilogram daging penyu hijau.
"Dari keseluruhan catatan PROFAUNA, ke-37 kasus perdagangan satwa liar itu terdapat 10 kasus (27 persen) yang melibatkan burung paruh bengkok, 4 kasus (11 persen) melibatkan primata, 8 kasus (22 persen) melibatkan kucing besar, 3 kasus (8 persen) melibatkan trenggiling, dan 10 kasus (27 persen) melibatkan satwa laut, seperti penyu, hiu, pari, dan sebagainya," paparnya.
Swasti mengingatkan pentingnya menyikapi penjualan satwa secara ilegal. Beberapa jenis satwa yang butuh perhatian antara lain burung paruh bengkok dan kucing besar (harimau, kucing hutan).
"Sayangnya, sebagian besar kasus yang kemudian sampai ke meja hijau hanya menghasilkan hukuman yang tidak sebanding bagi pelakunya," katanya.
"PROFAUNA berharap sanksi hukumannya diubah bukan lagi maksimal, namun menjadi minimal. Dengan demikian akan ada kepastian hukum bahwa pelaku kejahatan perdagangan satwa dilindungi itu akan mendapatkan hukuman yang berat," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaPerdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaTak disangka bisnis reptil gurih. Bahkan hewan-hewan yang dianggap menjijikan ternyata diburu.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaMemelihara hewan liar dan eksotis menghadirkan ancaman bagi diri kita dan hewan yang dipelihara.
Baca SelengkapnyaBurung Kuau Raja memiliki ciri khas ekor yang unik namun terancam punah.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan tapir termasuk hewan langka asli Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut potret anakan kucing macan akar yang dilindungi oleh Undang-Undang & terancam punah.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca Selengkapnya