Perdagangan kulit dan tulang Harimau Sumatera terbongkar
Merdeka.com - Jajaran Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Ditreskrimsus Polda Sumsel berhasil menggagalkan perdagangan pedagangan kulit dan tulang Harimau Sumatera. Pelaku yang diringkus adalah Suwarno (42), warga Lubuk Linggau, Sumsel.
Penangkapan tersebut melalui penyamaran petugas di daerah tempat tinggal tersangka, Kamis (26/2) sore. Polisi menyita satu kulit Harimau Sumatera utuh dengan panjang 1,2 meter, dan satu kantong plastik berisi tulang-belulang satwa yang dilindungi tersebut.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova mengatakan, terungkapnya bisnis ilegal tersebut berawal dari informasi sebuah organisasi pecinta satwa yang masuk ke polisi beberapa waktu yang lalu.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Fakta unik apa tentang harimau? Harimau, dengan pola belang yang memukau dan kegagahannya, merupakan salah satu hewan yang paling menakjubkan di dunia ini. Tidak hanya itu, harimau juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Satu pukulan dari cakarnya saja bisa menjadi cukup kuat untuk membunuh seekor binatang dewasa yang berukuran sedang.
-
Siapa orang tua dari bayi harimau itu? Dilansir dari ANTARA, General Manager Solo Safari Shinta Adithya mengatakan bahwa tiga bayi harimau itu merupakan keturunan pasangan harimau Benggala jantan berusia 14 tahun bernama Randy dan yang betina bernama Rasna.
-
Bagaimana cara harimau Jawa mencari makan? Satwa liar ini biasa memangsa babi hutan, rusa jawa, banteng, reptil, hingga burung air. Harimau Jawa melakukan pembunuhan dalam jumlah besar seminggu sekali dan menghabiskan 2-3 hari untuk makan dalam jumlah besar.
"Saat diselidiki, ternyata benar, ada dugaan penjualan satwa dilindungi. Pelaku berhasil kita tangkap," ungkap Djarod, Jumat (26/2).
Polisi menduga, tersangka memiliki jaringan di luar daerah. Sebab, tersangka mengaku mendapatkan satwa yang dilindungi itu dari luar Sumsel.
"Ngakunya baru sekali menjualnya, tapi bisa saja memang punya jaringan. Ini akan kita kembangkan," ujarnya.
Atas perbuatan itu, tersangka akan dikenakan Pasal 40 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Hayati serta Ekosistem dengan ancaman lima tahun penjara.
"Kami akan buru penampungnya termasuk orang yang mengirim kulit dan tulang harimau Sumatera itu," pungkasnya.
Sementara itu, Suwarno mengaku baru pertama kali terlibat dalam perdagangan kulit dan tulang Harimau Sumatera. Satwa yang dilindungi itu didapatkannya dari seseorang suku anak dalam (SAD) Musi Rawas.
"Dari teman saya di Musi Rawas, orang suku anak dalam, tidak tahu gimana nangkapnya," ungkap tersangka Suwarno di Mapolda Sumsel.
Lantaran pernah ditawari seseorang yang mau mencari dan berharap untung besar, warga Lubuk Linggau, Sumsel, itu akhirnya membeli barang tersebut seharga Rp 5 juta. Tersangka berencana menjualnya kembali dengan harga sepuluh kali lipat atau Rp 50 juta.
"Kalau jadi banyak untungnya, beli lima juta jual lagi lima puluh juta," ujarnya.
Namun, tersangka tidak mengenal siapa pemesan satwa yang nyaris punah tersebut. Sebab dia mengaku baru pertama kali menggeluti bisnis itu.
"Tadinya mau dititipkan sama teman karena dia yang kasih tahu. Kalau pembelinya saya tidak tahu," kata dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaPara pelaku penyelundupan anak Komodo mengaku sudah lima kali melayani pesanan pembeli.
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaPenelitian yang dilakukan pada 2008 lalu berhasil menemukan adanya aktivitas kehidupan manusia di tempat ini.
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca Selengkapnya