Pergeseran Tanah Masih Terus Terjadi di Sukamakmur Bogor
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, tanah bergeser di Kecamatan Sukamakmur masih terus terjadi, setidaknya hingga Senin (15/11) malam.
Kepala Seksie Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M Adam menjelaskan, pergeseran tanah meluas dari sebelumnya pada Sabtu (13/11), terjadi di Kampung Cigadel RT04/03, Desa Sukawangi.
Kata Adam, hingga Senin (15/11) pergeseran tanah juga terjadi di Kampung Selawangi RT003/003 dan Kampung Ganda RT006/002, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur.
-
Siapa yang melakukan relokasi Kampung Bong Suwung? Pada Kamis (3/10), PT Kereta Api (Persero) Daop 6 Yogyakarta melakukan sterilisasi dengan membongkar puluhan bangunan rumah di kawasan Bong Suwung, Kota Yogyakarta yang berada di emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.
-
Mengapa Kampung Bong Suwung direlokasi? 'Kami sangat perhatian terhadap keselamatan perjalanan kereta api. Kondisi di sini sangat rawan kecelakaan karena frekuensi dan kecepatan kereta api yang semakin bertambah. Selain itu kondisi ini juga membahayakan keselamatan warga yang bermukim di sini,' kata Bambang dikutip dari ANTARA.
-
Mengapa warga Demak mengungsi? Tercatat puluhan ribu warga harus mengungsi akibat banjir itu. Mereka harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman karena rumah-rumah mereka terendam air.
-
Kenapa warga Kampung Nagog banyak yang pindah? Mereka terpaksa pindah karena akses jalannya yang susah. Apalagi mereka harus menyekolahkan anak, bekerja, dan lain sebagainya.
-
Siapa saja yang diasingkan di Bukit Menumbing? Para tokoh yang ditangkap dan diasingkan saat itu ada Soekarno, Sutan Sjahrir dan Agus Salim.
-
Kenapa penduduk Kampung Nagog pindah? Warga di kampung itu mulai pindah pada tahun 1972. Selain itu, lahan di kampung itu tidak bisa digunakan untuk bertani karena banyak babi hutan yang biasanya mengincar hasil tani.
"Kita pantau terus, ternyata pergeseran tanah masih terjadi secara bergantian. Karena struktur tanah masih terua bergerak, apabila hujan turun di sekitar sini, dikhawatirkan akan makin parah," kata Adam, Selasa (16/11).
Sejauh ini, 182 jiwa dari 49 Kepala Keluarga (KK) harus diungsikan sementara. Di mana 163 jiwa diungsikan di SDN Gunung Batu dan 19 jiwa mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
"Korban jiwa tidak ada. Hanya saja, aksea jalan desa ke Kampung Cigadel amblas kurang lebih 50 centimeter," katanya.
Adam juga memastikan, situasi dan kondisi di lokasi kejadin belum kondusif. Tim TRC pun masih bertahan di lokasi. Tim Tagana dan Dinas Sosial pun telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi makan pengungsi dua kali sehari.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaNamun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang ketika pergerakan tanah masih terjadi
Baca SelengkapnyaRetakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca SelengkapnyaIni dilakukan guna melaksanakan aksi cepat tanggap ke lokasi bantuan sebagai bentuk kepedulian BUMN.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat, 96 rumah rusak tersebut tersebar di Sukabumi dan Bogor.
Baca SelengkapnyaSalah satu polisi gugur saat bertugas mengevakuasi para korban.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaWarga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca Selengkapnya