Peringati Hari Santri, ribuan santri lomba terjemah kitab kuning
Merdeka.com - Ribuan santri di Purwakarta menyambut antusias peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada Kamis (22/10). Berbagai kegiatan digelar, untuk memperingati hari tersebut. Salah satunya, menggelar lomba karya tulis terjemah kitab kuning bagi para santri.
Kitab yang dilombakan untuk diterjemahkan adalah kitab Adabul Aalim Walmuta'allim karya KH Hasyim Asy'ari. Kemudian lomba baca kitab Alfiyah dan Taqrib serta lomba MTQ.
Perlombaan ini dilaksanakan sejak tanggal 21 Oktober bertempat di Pendopo Purwakarta langsung di hadapan para juri. Setelah perlombaan selesai, sedikitnya 10 ribu santri di Purwakarta akan menggelar deklarasi Hari Santri pada hari Jumat 23 Oktober 2015.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Perpustakaan Nasional? Merayakan Hari Perpustakaan Nasional di Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara yang menarik dan bermakna.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Buku Nasional? Ucapan selamat yang disampaikan bisa menjadi bentuk apresiasi kepada penulis, penerbit, dan semua pihak yang terlibat dalam dunia literasi.
-
Bagaimana cara para santri di Ponpes Raudlotul Quran belajar Al-Quran? Di sana para santri harus menyetor hafalan Al-Qur’an kepada ustaz tiga kali sehari.
-
Lomba apa yang populer di 17 Agustus? Salah satu acara yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang adalah lomba 17 Agustus atau sering kali disebut lomba 17an.
-
Dimana lomba cerdas cermat 17 Agustus sering diadakan? Di tingkat Sekolah Dasar (SD), perayaan ini sering kali dirayakan dengan berbagai kegiatan menarik, salah satunya adalah lomba cerdas cermat.
-
Apa tujuan Hari Perpustakaan Nasional? Tujuan dari peringatan Hari Perpustakaan Nasional di Indonesia adalah untuk meningkatkan minat baca dan kesadaran akan pentingnya literasi di kalangan masyarakat.
"Ini bentuk apresiasi kita dari keluarga besar NU Purwakarta atas ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri," kata Ketua PC GP Ansor Purwakarta, H Anwar Nasihin, Kamis (22/10).
Anwar mengatakan, sebelum deklarasi dilakukan santri yang berasal dari puluhan pesantren yang ada di Purwakarta ini, akan melaksanakan konvoi kendaraan melintasi sejumlah ruas jalan di Purwakarta.
Adapun lokasi start dan finish dipilih halaman Masjid Agung Purwakarta. Acara dimulai ziarah akbar ke Makam Syaikh Baing Yusuf, lalu diakhiri tabligh akbar dan apresiasi Seni Budaya Islam Nusantara bertempat di Pendopo Purwakarta.
"Bakal ada juga orasi kebangsaan dan budaya oleh Ketua Umum GP Ansor sekaligus Ketua PBNU, Nusron Wahid dan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi," katanya.
Dia menjelaskan, cukup berasalan jika Presiden akhirnya menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Ini mengacu pada peristiwa 22 Oktober 1945. Dimana, kala itu pihak Belanda dan sekutu berusaha masuk dan melakukan penguasaan kembali bumi Indonesia pasca proklamasi.
Merespon hal ini, NU kala itu langsung mengeluarkan seruan Resolusi Jihad. Berjuang sampai titik darah penghabisan demi mempertahankan kemerdekaan tanah air. Hal ini pula yang melatarbelakangi lahirnya peristiwa 10 November yang belakangan ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Karena semangat dan daya juang bangsa Indonesia itulah, NKRI berdiri tegak hingga kini.
"Puncak acaranya Kirab Hari Santri berupa konvoi, tabligh akbar dan orasi kebangsaan dan budaya. Tema kegiatan ini adalah 'Santri Sebagai Benteng Pertahanan Budaya Islam Nusantara," ujar Anwar.
Sementara saat dimintai komentarnya terkait Hari Santri Nasional, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, para Kiayi dan Santri di Purwakarta diminta untuk menerjemahkan kitab-kita kuning rujukan di Pesantren ke dalam bahasa sunda dan bahasa indonesia.
"Nanti kitab-kitab yang Sudah diterjemahkan tersebut akan dijadikan sebagai buku rujukan dan bacaan di sekolah-sekolah umum. Dengan begitu kitab-kita tersebut tidak hanya disakralkan tetapi memiliki makna konseptual dan kontekstual bagi dunia pengetahuan Indonesia," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Baca SelengkapnyaFestival Kitab Kuning Banyuwangi 2024 ini, berlangsung lebih semarak. Tak sekadar pameran, namun juga dirangkai dengan berbagai acara.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Baca SelengkapnyaPPPA Daarul Qur'an mengunjungi Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Kota Semarang pada Senin pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKegiatan tadarus Alquran yang dilakukan secara rutin ini dalam rangka meningkatkan keimanan santri di bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaSeorang peserta seleksi TNI jalur santri mendapatkan tes dari pelatih untuk mengumandangkan adzan, suaranya merdu saat pelatih berikan contoh.
Baca SelengkapnyaKegiatan pesantren kilat ini mengusung tema Gema Ramadan Malinjo.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah jadi bagian dari masyarakat Betawi dan kini masuk kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Baca SelengkapnyaAntrean untuk mengikuti seleksi imam tarawih ini cukup panjang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan agar penyelenggaraan MTQ Nasional tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan hafalan Alquran, para santri akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mereka akan menjadi guru ngaji di berbagai Rumah Tahfidz.
Baca SelengkapnyaAkmal memastikan, para profesional di bidang terkait akan terlibat dalam pemecahan rekor Muri tersebut.
Baca Selengkapnya