Peringati Harkitnas di Ende, Puan ingatkan perjuangan Bung Karno
Merdeka.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh hari ini di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Di depan masyarakat, ia mengingatkan perjuangan Soekarno dan filosofi Revolusi Mental.
"Dahulu Presiden Bung Karno sudah mengingatkan kita melalui pidatonya 'perjuanganku lebih mudah tapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsa sendiri'. Apa yang dikatakan beliau sesungguhnya baru kita rasakan saat ini," ujar Puan Maharani dalam sambutan pidatonya di Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Pancasila, Kota Ende, Kabupaten Ende, NTT, seperti siaran pers, Rabu (20/5).
Puan mengutarakan makna dari sepenggal kalimat Bung Karno yang berarti perjuangan melawan bangsa sendiri dapat dilihat dengan tingginya angka kesenjangan pendidikan, kesenjangan ekonomi, dan kesenjangan sosial.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Kapan Soekarno dibebaskan dari pengasingan? Usai perjanjian itu disepakati, Ir. Soekarno pada 6 Juli 1949 bisa bebas dari pengasingan dan kembali ke Yogyakarta sebagai ibu kota sementara Indonesia.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno? Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
-
Mengapa Soekarno pindah dari Pesanggrahan Menumbing? Soekarno merasa tidak nyaman dan tidak betah dengan suasana dingin puncak Bukit Menumbing.
-
Kapan Soekarno diasingkan di Bengkulu? Masa pengasingan Soekarno mulai tahun 1938 sampai 1942 ini telah muncul jalinan asmara dengan Fatmawati setelah sang presiden aktif dalam kegiatan kepemudaan Bengkulu.
"Sehingga menciptakan pengelompokan masyarakat yang merasa nyaman pada zonanya masing-masing. Hal itu telah menggerus semangat gotong royong dalam politik, pasar bebas, liberalisasi pertumbuhan ekonomi semata," ujarnya.
Puan menambahkan makna dari peringatan ini seharusnya menjadikan masyarakat Indonesia mawas diri. Hal itu menimbulkan pertanyaan yang tidak hanya ditujukan kepada pemerintah.
"Hal ini harus menjadi pertanyaan bagi kita semua, bukan hanya kami saja yang menjawab tapi seluruh masyarakat dengan semangat gotong royong," paparnya.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah pusat dalam membangun infrastruktur tidak mudah. Pemerintah sendiri telah menetapkan visi misi strategi pembangunan.
"Indonesia yang berdaulat mandiri harus berlandaskan semangat gotong royong oleh karena itu dengan jalan trisakti tiga norma dalam pembangunan infrastruktur, pembangunan pengawasan ketimpangan kelompok masyarakat bawah, pembangunan yang menjadi daya dukung lingkungan tidak bisa dipisahkan. Semua itu sudah terangkum dalam RPJM 2015-2019 sehingga dapat mewujudkan bangsa Indonesia yang berdaulat, mandiri dengan kepribadian berlandaskan semangat gotong royong," paparnya.
Menurut Puan, sudah sejak lama Bung Karno berpikir tentang Revolusi Mental terutama saat era perjuangan kemerdekaan. Perjuangan tersebut sempat mandek lantaran beberapa faktor.
"Faktor pertama terjadi penurunan semangat jiwa revolusioner baik rakyat maupun pemimpin nasional dulu, lantaran masih melakukan warisan kolonial meniru pemikiran penjajah, sehingga masih ada penyelewengan di beberapa sektor yang dipicu sikap rendah diri dan tidak percaya akan kemampuan Indonesia," paparnya.
Puan mengatakan segala rintangan harus dihadapi dengan revolusi mental. Esensi revolusi mental mengubah pola pikir dan pandangan untuk gerakan kehidupan yang baru. "Sehingga hal itu harus dilakukan dari diri sendiri dengan semangat optimis kreatif," tandasnya.
Puan untuk pertama kalinya menginjak tanah yang pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno di Kabupaten Ende, NTT. Selaku Menko PMK, Puan melihat antusiasme masyarakat akan sosok sang proklamator. Saat peringatan Harkitnas inilah muncul wacana menjadikan Ende sebagai Kota Soekarno.
“Alhamdulillah ini pertama kali saya datang menginjak kota Ende, dahulu sudah beberapa kali direncanakan tetapi selalu gagal dan baru kali akhirnya saya bisa sampai di Kota Ende," paparnya.
Puan membayangkan saat Bung Karno menjadi tahanan politik pemerintah Belanda. Semangat dan aura perjuangan Soekarno masih bisa dirasakan.
"Namun kecintaan beliau akan Kota Ende membuat saya merasa beliau selalu hadir dan hadir di kota Ende. Saya bangga bisa hadiri di sini tidak hanya sebagai Menko PMK tapi sebagai cucu Soekarno saya bangga di sini. Ende merupakan kota bersejarah buat bangsa tapi juga memiliki arti penting bagi keluarga kami,"ucapnya.
"Saat saya hadir di airport saya disambut oleh pak Gubernur dan Pak Bupati beliau mengatakan Mbak Puan, kami ini cinta Bung Karno," ujar Puan di hadapan ribuan masyarakat Ende di Lapangan Pancasila.
"Sekarang saya tanya bapak-bapak dan ibu-ibu setuju tidak?” sambungnya. Ucapan spontanitas Puan mendapat dukungan teriakan setuju dari masyarakat. Sorak-sorak kegembiraan tergambar dari wajah mereka.
"Saya kurang dengar mana teriakannya kalau setuju, yang di sana setuju tidak. Saya rasa semua yang hadiri dan tinggal di sini mengetahui Bung Karno," paparnya.
"Ende akan dijadikan kota Soekarno, setuju? Karena kalau saya ditanya saya pasti akan setuju," paparnya Puan yang mengenakan kemeja putih. Dalam upacara itu hadir ribuan PNS, pelajar dan masyarakat.
Puan berjanji akan memperjuangkan hal itu ke pemerintah pusat. Dia juga meminta masyarakat menjadikan kota Ende sebagai pilar semangat perjuangan Soekarno.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampanye di Ende, Ganjar Pranowo Napak Tilas di Rumah Pengasingan Bung Karno
Baca SelengkapnyaKaesang berharap agar situs sejarah tersebut dapat direvitalisasi untuk generasi selanjutnya. Dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca SelengkapnyaMegawati tiba di Bandara H Hasan Aroeboesman sekira pukul 13.50 WITA
Baca SelengkapnyaMemperingati Bulan Bung Karno tahun 2024, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar wayangan bersama Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo dengan Lakon Pandu Sw
Baca SelengkapnyaMegawati bercerita Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno menghadapi tantangan berat demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaPesan itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam silaturahmi di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ende, Jalan Eltari, Ende Tengah, NTT, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaPatung Bung Karno berdiri di gerbang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun Boven Digoel. Keberadaannya dipertanyakan keluarga Bung Hatta.
Baca SelengkapnyaKaesang berdoa dan menaburkan bunga di makam Bung Karno dengan ditemani jajaran pimpinan DPP dan DPW PSI.
Baca SelengkapnyaBukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Baca SelengkapnyaGanjar napak tilas di situs-situs bersejarah di Banda Neira, khususnya rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir.
Baca Selengkapnya