Pertemuan keluarga dengan penganiaya kiai di Lamongan diwarnai histeris
Merdeka.com - Nandang Triyana, pelaku penganiayaan terhadap KH Hakam Mubarok, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur didatangi keluarganya.
Kedatangan keluarga Nandang ke Rumah Sakit Bhayangkata Polda Jawa Timur itu diwarnai histeris. Sudah empat tahun lebih, pemuda 23 tahun itu tidak pulang rumah di Lemahbang Kulon, Kabupaten Cirebon, dan tiba-tiba dipertemukan di rumah sakit.
Nandang berada di dalam ruang yang tertutup terali besi. Terlihat keluarga memeluk Nandang dari luar terali besi, lantaran tidak bisa masuk ke dalam. Suasana pertemuan antara ibu Sriana dan anak tersebut menjadi haru dan histeris.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pendiri pondok pesantren Langitan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
"Nandang, Nandang anakku," kata Sriana yang terus memanggil anaknya sambil menangis, Rabu (21/2).
Melihat kondisi ini, Sriana berulang kali pingsan. Sementara sang ayah, Satibi bin Ratum tidak bisa berbuat banyak.
Di sela itu, Sriana menjelaskan, kalau anaknya terindikasi mengalami gangguan jiwa sejak kelas 2 SMP. Dia mengetahui keberadaan anaknya dari Kepolisian.
"Saya diberitahu sama Pak Polisi, kalau anak saya yang dilaporkan hilang ada di Surabaya," ujar dia.
Secara terpisah Kapolres Lamongan AKBP Feby Hutagalung menjelaskan, perkara penganiayan terhadap KH Hakam hingga kini masih didalami. Meski begitu, Nandang akan masih tetap akan dipantau.
"Dari hasil interogasi serta penyelidikan yang telah kami lakukan ada hikmah di balik peristiwa itu, upaya maksimal kami dan Kapolres Cirebon mempertemukan Nandang dengan keluarganya berbuah hasil," kata AKBP Feby Hutagalung.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, penganiayaan sampai intimidasi yang banyak beredar itu tidak benar. Termasuk mengenai informasi bahwa apa yang terjadi dikatakan rekayasa itu tidaklah benar.
"Ini tidak ada rekayasa, maupun by design. Ini memang terjadi, dan faktanya Nandang Triyana mengalami gangguan jiwa," katanya.
"Tapi, yang perlu dipahami, dimengerti adalah endingnya (akhir) usai dipertemukan dengan keluarganya yang empat tahun lebih berpisah, keluarga juga berterima kasih ke Kapolres Lamongan dan Cirebon, semua punya perasaan, jangan lagi ada isu yang tidak benar terkait penyerangan," pungkas Barung.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Emosional ibunda Imam Masykur ketika menatap langsung ketiga tersangka, yang membunuh anaknya
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaMembanting korban ke lantai hingga tak sadarkan diri
Baca SelengkapnyaKeluarga Dini korban Gregorius Ronald Tannur mendatangi Gedung DPR untuk mengadu kepada Komisi III DPR.
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaKomjen Pol Fadil Imran mengaku sering kena marah. Pelakunya tak lain ialah sosok pengasuh Pondok Tremas, Pacitan.
Baca SelengkapnyaPengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaPihak Amar Maruf menyebut pihak Harmansyah lah yang lebih dulu mengepung bersama seratusan geng motor pada 1 September lalu.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan masih didalami oleh pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.
Baca SelengkapnyaKeluarga Imam Masykur, korban pembunuhan anggota Paspampres didampingi pengacara Hotman Paris Hutapea mendatangi Pomdam Jaya.
Baca Selengkapnya