Perusahaan Speedboat Awet Muda Dua Kali Kecelakaan Dalam Dua Tahun Terakhir
Merdeka.com - Kecelakaan maut speedboat Awet Muda kemarin menguak fakta baru. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan kapal cepat itu sudah dua kali kecelakaan yang memakan korban jiwa.
Kepala Dinas Pehubungan Banyuasin Supriadi mengatakan, speedboat Awet Muda dihantam ombak sehingga membuat haluan pecah di perairan Tanjung Serai, Banyuasin pada 3 Januari 2018 sore. Ketika itu, sebanyak 13 orang tewas dari total 55 penumpang.
Terbaru, perusahaan yang sama mengalami kecelakaan tunggal di Desa Upang Jaya, Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, Senin (18/3) pagi. Pengemudi mengantuk yang membuat kapal menabrak pohon di pinggiran sungai. Tujuh orang tewas dan belasan penumpang terluka akibat kejadian itu.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kecelakaan maut tersebut terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir.
-
Kapan kecelakaan itu terjadi? Oriza mengalami kecelakaan beberapa minggu setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Bakrie.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Dalam catatan kami perusahaan kapal cepat Awet Muda sudah dua kali kecelakaan selama dua tahun ini. Semuanya menimbulkan korban jiwa," ungkap Supriadi, Selasa (19/3).
Dikatakan, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membuat prototipe kapal yang aman digunakan. Hal ini lantaran angka kecelakaan lalulintas air di wilayah Sumsel, terutama di Banyuasin, cukup tinggi.
"Sejauh ini kami terus sosialisasi agar pengusaha kapal menyiapkan alat keselamatan dan mempekerjakan tenaga profesional dan terlatih," ujarnya.
Menurut dia, banyak faktor yang menjadi penyebab kecelakaan speedboat. Bisa karena faktor cuaca, tetapi sering juga kelebihan muatan. Semestinya hanya mampu mengangkut 25 orang, tetapi justru lebih dari 40 penumpang ditambah barang bawaan.
"Bentuk kelalaian seperti itu tidak bisa ditolerir, jika terjadi kecelakaan itu murni kesalahan pengemudi," kata dia.
Dia menambahkan, transportasi air menjadi pilihan utama masyarakat Banyuasin karena sebagian besar wilayahnya perairan. Karena itulah, keselamatan penumpang menjadi nomor satu dan tanggung jawab semua pihak, terutama bagi penyedia jasa angkutan.
"Infrastruktur sungai sudah kami sediakan, informasi kondisi sungai dan laut disampaikan. Tinggal pengusaha kapal mematuhinya apa tidak, itu berdampak pada keselamatan penumpang," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaSebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan satu orang ABK mengalami luka bakar serius.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, tercatat sudah ada empat kecelakaan tragis di Tol Cipularang Kilometer (KM) 92
Baca Selengkapnya