Ini penyebab pesawat latih TNI AU tergelincir di Lanud Adi Soemarmo
Merdeka.com - Sebuah pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jenis Grob mengalami insiden tergelincir di Bandara Adi Soemarmo Solo, Kamis (2/3) pagi. Dua awak yang menerbangkan pesawat tersebut yakni pelatih, Mayor Pnb Yulianto dan siswanya Letda Lek Handika Relangga Bima Yogatama selamat dan tak mengalami luka sedikitpun.
Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Adi Soemarmo, Kol Pnb Mohamad Tonny Harjono mengatakan, pesawat tergelincir saat melakukan pendaratan di runway 26.
"Jadi pesawat ini bukan jatuh tapi tergelincir saat latihan take off dan landing di runway 26. Saat melaksanakan latihan pattern atau take off dan landing kelima ada sedikit permasalahan di ban depan. Bannya terlipat sendiri, istilahnya nosewheel collapse," ujar Tonny kepada wartawan di Lanud Adi Soemarmo.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Apa itu turbulensi pesawat? Mengutip dari laman Science Focus, Selasa (3/12), turbulensi terjadi ketika ada perubahan mendadak dalam aliran udara, yang menyebabkan pesawat bergoyang dan bergetar.
Tonny mengatakan, pesawat dengan lima bilah baling-baling (Propeller) tersebut saat ini dalam kondisi rusak ringan. Penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan oleh tim dari Mabes TNI AU.
Danlanud juga meminta maaf kepada masyarakat atas penutupan sementara bandara. Hal tersebut harus dilakukan untuk proses evakuasi pesawat latih.
"Saat evakuasi ada banyak mobil yang lalu lalang di landasan. Jadi tidak boleh ada pesawat yang take off maupun landing. Kami minta maaf untuk ketidaknyamanan itu," ucapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi.
Baca SelengkapnyaPesawat latih tempur milik TNI AU dilaporkan jatuh di TNBTS Desa Keduwung, Pasuruan
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaSaking tebal dan pekatnya awan jarak antar pesawat juga tak terlihat.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui jumlah awak dan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaKabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaPada salah satu lokasi pesawat jatuh terjadi ledakan yang cukup keras.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) menjelaskan kronologi kecelakaan dua pesawat pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano di Pasuruan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang jatuh diisi oleh empat awak perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial video diduga pesawat jatuh. Pesawat tersebut terlihat seperti diselimuti kobaran api di bagian badan pesawat.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca Selengkapnya