Petani di Langkat Tewas Diserang Harimau
Merdeka.com - Konflik antara harimau sumatera dengan manusia terjadi di Langkat, Sumut. Seorang petani tewas diduga akibat serangan satwa dilindungi itu.
Korban meninggal dunia bernama Ramelan (42), warga Dusun PIR Lok I Desa Harapan Makmur, Sei Lepan, Langkat. Laki-laki ini ditemukan tak bernyawa di Sei Bamban, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Besitang, Langkat, Sabtu (4/4) malam sekitar pukul 23.00 Wib.
Camat Sei Lepan, Faisal, mengatakan bahwa korban merupakan warganya. Dia diketahui pergi ke ladang pada Sabtu (4/4) pagi. "Warga saya itu kebetulan buka lahan di daerah kawasan TNGL. Jadi lagi buka lahan, dan diserang harimau," katanya, Minggu (5/4).
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kapan serangan harimau terjadi di Sukabumi? Saat Sukabumi masih bernama Jampang paruh abad ke-19, kondisinya belum semodern sekarang. Masih banyak wilayah tersebut yang merupakan hutan, serta kebun milik warga dengan pepohonan yang rindang.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Karena Ramelan tak kunjung pulang, keluarga khawatir. Apalagi telepon selularnya yang dihubungi tak juga diangkat.
Pencarian pun dilakukan. "Akhirnya korban ditemukan pukul 23.00 Wib sudah tak bernyawa. Kondisinya sangat memprihatinkan,” jelas Faisal.
Kepala desa setempat sudah diperintahkan untuk segera memakamkan korban. Namun mereka diingatkan untuk menghindari kerumunan massa untuk menghindari penyebaran virus corona atau Covid-19.
Sementara Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Sudiro membenarkan adanya peristiwa serangan harimau itu. Namun pihaknya masih melakukan pendalaman. "Iya benar. Sudah A1," jawabnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaPekerja bernama Rahmad (26) tewas diterkam harimau sumatera di HTI yang dikelola perusahaan akasia itu pada Kamis (9/5).
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaKorban kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Indrasari.
Baca SelengkapnyaKarena merasa kehilangan, rekan-rekan korban akhirnya mencari Yasonia di dalam perkebunan sawit.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang sekuriti perusahaan kebun sawit Desa Sepintun, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, tewas ditembak orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca Selengkapnya