Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petinggi Kejati NTT diduga terlibat penjualan aset PT Sagaret

Petinggi Kejati NTT diduga terlibat penjualan aset PT Sagaret Ilustrasi Korupsi. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Merdeka.com - Tersangka kasus penjualan aset negara, Paulus Watang, melalui kuasa hukumnya, Fransisco Bessie, mengaku ada petinggi di Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur terlibat dalam kasus penjualan aset PT Sagaret. Menurut dia, eks Jaksa Djami Rotu Lede tidak terlibat sendiri dalam sengkarut jual beli aset itu.

"Bukan hanya Djami Rotu, masih ada jaksa lain yang terlibat dalam kasus penjualan aset negara ini. Namun belum dilakukan pemeriksaan," kata Fransisco di Kupang, Jumat (19/2).

Menurut Fransisco, dia punya sebagian bukti sebagai dasar tudingannya itu. Hal itu berupa beberapa rekaman video berhasil dikumpulkannya, dan selanjutnya akan digunakan dalam pembuktian di pengadilan.

Rekaman video itu berdurasi 30 menit, dan dalam salah satu tayangan menunjukkan pertemuan antara pengusaha, termasuk kliennya, serta salah petinggi Kejati NTT berinisial GK.

Dalam pertemuan itu, kata Fransisco, aset negara itu dibeli kliennya melalui proses resmi ditunjukkan dengan bukti dokumen surat. Pada awal Februari 2015 lalu, seorang tenaga keamanan menjaga PT Sagaret disita negara mendatangi Paulus.

Saat itu, lanjut Fransisco, dia membawa serta jaksa Djami Rotu Lede. Karena masih ragu dan takut, maka kliennya minta supaya membawa salah satu petinggi di Kejati NTT buat memberikan kepastian.

"Saat itulah oknum jaksa GK ikut hadir dan dilakukan pertemuan di salah satu hotel di bilangan Pasir Panjang," ucap Fransisco.

Setelah pertemuan itu, lanjut Fransisco, terbitlah surat pada 6 Mei 2015 isinya untuk melakukan pengamanan sekaligus aset-aset itu dibawa ke Kantor Kejati NTT. Lalu, Paulus menyerahkan uang sebesar Rp 450 juta buat mengangkut aset-aset Sagaret itu ke Kejati NTT.

Kendati begitu, tambah Fransisco, fulus Rp 450 juta diterima Djami Rotu Lede justru dibagikan ke sejumlah jaksa.

"Saya tidak mau menyebut nama-nama oknum jaksa itu. Silakan masing-masing koreksi diri dan nantinya akan terungkap juga di persidangan," tambah Fransisco.

Terpisah, Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati NTT, Ridwan Angsar, membantah tudingan keterlibatan petinggi Kejati NTT pada kasus penjualan aset itu. Menurut dia, kasus ini sudah terjadi sebelum pertemuan antara Paulus Watang dan petinggi Kejati NTT.

"Aset negara itu sudah dibongkar sebelum adanya pertemuan itu," kata Ridwan. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jampidsus Febrie Dilaporkan ke KPK Soal Dugaan Kasus Korupsi Lelang, Ini Respons Kejagung
Jampidsus Febrie Dilaporkan ke KPK Soal Dugaan Kasus Korupsi Lelang, Ini Respons Kejagung

Ketua sementara KPK, Nawawi Pomolango mengaku bakal menelaah terlebih dahulu laporan yang dilayangkan oleh Sugeng Teguh.

Baca Selengkapnya
Usai Diperiksa KPK, Menteri KKP Trenggono Bantah Terima Aliran Dana Terkait Korupsi Telkom
Usai Diperiksa KPK, Menteri KKP Trenggono Bantah Terima Aliran Dana Terkait Korupsi Telkom

Pernyataan ini disampaikan Trenggono usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama lebih dari dua jam.

Baca Selengkapnya
Mantan Anak Buah SYL Ngaku Cuma 'Ikut-ikutan' Urunan Pejabat di Kementan
Mantan Anak Buah SYL Ngaku Cuma 'Ikut-ikutan' Urunan Pejabat di Kementan

Selain tidak terlibat langsung, mantan Dirjen Alat dan Mesin Kementan Muhammad Hatta juga membantah ada grup WhatsApp untuk urunan tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Lugas Kejagung soal Jampidsus Diadukan LSM ke KPK, Adanya Laporan Keliru!
VIDEO: Jawaban Lugas Kejagung soal Jampidsus Diadukan LSM ke KPK, Adanya Laporan Keliru!

Febrie dilaporkan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso bersama KSST atas dugaan keterlibatan kesepakatan lelang barang rampasan benda sita korupsi

Baca Selengkapnya
Korupsi Pemanfaatan Aset Tanah Pemprov NTT, 2 Orang Ditahan Kejaksaan Tinggi
Korupsi Pemanfaatan Aset Tanah Pemprov NTT, 2 Orang Ditahan Kejaksaan Tinggi

Keduanya ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi pemanfaatan aset tanah seluas 31.670 m².

Baca Selengkapnya
Menteri KKP Trenggono usai Diperiksa 2,5 Jam: Saya Membantu KPK
Menteri KKP Trenggono usai Diperiksa 2,5 Jam: Saya Membantu KPK

Trenggono hanya menjelaskan perihal peristiwa kejadian korupsi pengadaan barang dan jasa.

Baca Selengkapnya
Menteri KKP Dicecar Soal Hubungannya dengan Anak Perusahaan BUMN Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa
Menteri KKP Dicecar Soal Hubungannya dengan Anak Perusahaan BUMN Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa

Menteri KKP menjelaskan peristiwa soal pengadaan barang dan jasa PT Telemedia Onyx Pratama (TOP).

Baca Selengkapnya
Menpora Dito Ariotedjo Jelaskan soal Uang Rp27 Miliar di Sidang Korupsi BTS Kominfo
Menpora Dito Ariotedjo Jelaskan soal Uang Rp27 Miliar di Sidang Korupsi BTS Kominfo

Hal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi kasus dugaan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).

Baca Selengkapnya
Kejagung Bakal Lelang Mobil dan Tas Mewah Disita dari Harvey Moeis, Ada Rolls Royce Seharga Rp14,5 Miliar
Kejagung Bakal Lelang Mobil dan Tas Mewah Disita dari Harvey Moeis, Ada Rolls Royce Seharga Rp14,5 Miliar

Pelelangan aset sitaan juga akan mengikuti perkembangan hasil persidangan. Sebab, langkah tersebut mesti mendapatkan izin dari pengadilan.

Baca Selengkapnya
Polda NTT Turun Tangan Investigasi Dugaan Kapolres Belu Peras Pengusaha dan Kontraktor
Polda NTT Turun Tangan Investigasi Dugaan Kapolres Belu Peras Pengusaha dan Kontraktor

Kepolisian menerima surat kaleng terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Kapolres Belu

Baca Selengkapnya
SYL Kaget Namanya ‘Dijual' Ajudannya: Begitu Tega dan Kejinya
SYL Kaget Namanya ‘Dijual' Ajudannya: Begitu Tega dan Kejinya

Dalam BAP Panji, SYL dituding meminta fee sebesar 20 persen di tiap satuan kerja (satker) Kementan.

Baca Selengkapnya
Respons Menpora Dito Ariotedjo Disebut Kecipratan Rp27 Miliar Korupsi BTS Kominfo
Respons Menpora Dito Ariotedjo Disebut Kecipratan Rp27 Miliar Korupsi BTS Kominfo

Dito mengaku siap bila karena kasus tersebut akan menyebabkan dirinya keluar dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya