Petugas LP Klaten selundupkan narkoba lewat nasi bungkus

Merdeka.com - Meski terus diberantas, peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang di lembaga pemasyarakatan (LP) nyatanya masih terus terjadi. Di Klaten, Jawa Tengah, petugas lapas tertangkap basah menyelundupkan narkoba melalui nasi bungkus yang dikirimkan oleh seseorang dari luar.

Petugas yang bernama Sulagi bin Wismo Sumarto (45), itu mengaku mendapatkan pesanan dari salah satu narapidana (napi) di dalam lapas. Dia mencoba memasukkan barang haram tersebut melalui perantara bernama Yoga Wendi Ardana (20), warga Klaseman, Gatak, Sukoharjo. Namun aksi mereka tercium petugas Lapas Klaten. Mereka yang sudah berkoordinasi dengan Satnarkoba Polres Klaten, menangkap keduanya.

Kapolres Klaten AKBP Faizal mengatakan, terbongkarnya kasus penyelundupan narkoba ke dalam lapas tersebut berkat laporan warga yang enggan disebutkan namanya. Warga tersebut sering melihat aktivitas sipir dan kurir saat mengirim dan menerima paket sabu.

"Penangkapan kami lakukan pada Kamis 18 Februari 2016, sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu Yoga meletakkan paket sabu dalam tas kresek putih yang di dalamnya berisi nasi bungkus. Di dalam nasi bungkus itu terdapat paket sabu seberat 0,60 gram. Tak lama kemudian Sulagi mengambil paket yang diletakkan di lobi pintu masuk, kemudian dimasukkan ke dalam lapas," ujar Kapolres, saat menggelar konferensi pers, di Mapolres setempat, Senin (22/2).

Faizal menambahkan, paket sabu tersebut akan dikirimkan kepada salah satu penghuni lapas bernama Hari Purwanto alias Jolembung. Atas penemuan barang bukti tersebut, kedua tersangka dan sejumlah barang bukti dibawa ke Mapolres Klaten, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami menyita barang buti berupa paket sabu dan membawa kedua tersangka ke Mapolres Klaten. Mereka akan kami jerat dengan pasal 114 ayat 2 atau pasal 112 ayat 2 dan atau pasal 132 ayat 1. Ancaman hukumannya seumur hidup atau hukuman mati, atau penjara 6 tahun atau paling lama 20 tahun," pungkasnya.