Pimpinan Positif Covid-19, Dua Puskesmas di Medan Ditutup
Merdeka.com - Dua puskesmas di Medan ditutup dan pelayanannya dialihkan ke puskesmas lain setelah kedua pemimpin fasilitas ini dinyatakan positif Covid-19. Pemkot Medan baru mengonfirmasi penutupan salah satunya.
Puskesmas yang ditutup yakni Puskesmas PB Selayang II, Jalan Bunga Cempaka, dan Puskesmas Kota Matsum, Jalan Amaliun, Medan. Informasi dihimpun, kedua kepala puskesmas ini sudah dinyatakan positif Covid-19.
Spanduk yang menginformasikan penutupan kedua instalasi kesehatan itu sudah dipasang di gerbang pagar kedua puskesmas. Sesuai isi spanduk, pelayanan Puskesmas PB Selayang II dinyatakan dialihkan ke Puskesmas Padang Bulan, Jalan Jamin Ginting, mulai 26 Mei hingga 11 Juni 2020.
-
Dimana letak Puskesmas Cibuluh? Di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terdapat sebuah puskesmas yang lokasinya di atas awan.
-
Bagaimana medan di sekitar Puskesmas Cibuluh? Karena lokasinya yang berada di ketinggian, Puskesmas Cibuluh ini memiliki jalur yang terjal. Terlihat jalananannya masih berbentuk tanah, sehingga cukup ekstrem untuk dilalui oleh kendaraan biasa.
-
Mengapa TPST Piyungan ditutup sementara? “Pemerintah DIY sudah mengumumkan bahwa TPST Piyungan ditutup sementara, mulai 23 Juli sampai 5 September, sehingga baik Sleman Kota, maupun Bantul ini sementara harus melakukan langkah-langkah kedaruratan untuk menampung sampah masing-masing,“ katanya.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Puskesmas mana saja di Kutai Timur mendapat ambulans? Enam ambulans tersebut akan difokuskan untuk Puskesmas di Sangatta Utara dan Teluk Lingga di kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Puskesmas Teluk Pandan, Sepaso, dan Tepian Baru di Bengalon,' kata Bahrani.
-
Apa keunikan Puskesmas Cibuluh? Selain lokasinya yang berada di dataran tinggi, keunikan lain dari puskesmas ini adalah bidannya yang mengendarai motor trail saat ngantor atau bertugas.
Sementara Puskesmas Kota Matsum ditutup mulai besok, 27 Mei hingga 12 Juni 2020. Pelayanan dialihkan ke Puskesmas Medan Area Selatan dan Puskesmas Sukaramai.
"Kepala Puskesmas Komat (Kota Matsum) memang sudah positif Covid-19. Hasilnya sudah keluar 20 Mei lalu dan beliau sudah dikarantina di rumah sakit. Pegawai di puskesmas juga sudah menjalani pengambilan swab, begitu juga dengan pihak kelurahan dan kecamatan," kata sumber yang tak mau disebutkan namanya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 di Medan dan Sumut tidak terbuka terkait informasi ini. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, bahkan tidak merespons upaya konfirmasi wartawan. Begitu pula ketika ditanya langkah-langkah gugus tugas untuk melindungi tenaga medis di puskesmas. Pertanyaan yang dikirim hanya dibaca, namun tidak dijawab.
Jawaban justru datang dari Kepala Bagian Humas Pemkot Medan Arrahman Pane. Namun, dia hanya mengonfirmasi penutupan dan pengalihan layanan Puskesmas Padang Bulan Selayang II.
"Kita masih dapat info satu puskesmas, yakni di PB Selayang yang dialihkan ke Puskesmas Padang Bulan Jalan Jamin Ginting. (Penutupan) karena ada yang positif, kepala puskesmasnya. Ada dua yang positif, kepala puskesmas dan anak pegawai," kata Arrahman saat dihubungi merdeka.com.
Dia mengaku belum mendapat informasi mengenai penutupan dan pengalihan layanan Puskesmas Kota Matsum. Begitu pula soal kepala puskesmasnya yang dinyatakan positif.
"Kalau itu (penutupan Puskesmas Kota Matsum) belum dapat info. Tadi Kadis (Kesehatan) setengah jam lalu baru menginformasikan hanya satu puskesmas yang ditutup. Nantilah saya informasikan lagi," ujar dia.
Setelah pengalihan pelayanan, kata Arrahman, pihaknya akan fokus melakukan sterilisasi puskesmas. "Kita sterilisasi lokasi, kita alihkan dulu. Rapid test nanti Dinas Kesehatan yang melakukan," tukasnya.
Puskesmas PB Selayang II punya sejarah lain soal kasus positif Covid-19. April lalu 4 tenaga medis dan tenaga kesehatan di puskesmas dinyatakan positif Covid-19, namun ketika itu fasilitas ini tidak ditutup.
Kasus positif Covid-19 di kedua puskesmas menunjukkan justru tenaga medis atau tenaga kesehatan di luar rumah sakit rujukan justru sangat berisiko tertular virus Corona baru. Mereka tidak dilengkapi perlengkapan memadai, sementara pasien atau calon pasien yang mereka hadapi bisa saja mengidap virus itu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Medan Bobby Nasution melantik Taufik Ririansyah sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan pada akhir 2021.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien akhirnya dipindahkan ke rumah sakit lain
Baca SelengkapnyaKejati Sumut telah menahan mantan Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan dan Robby Messa Nura.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca SelengkapnyaSebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital
Baca Selengkapnya"Kami berhentikan sementara demi pemeriksaan di inspektorat," kata Bobby
Baca Selengkapnya