PKM Jilid I di Jateng, Tiga Daerah Alami Peningkatan Penularan Covid-19

Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan tiga daerah di wilayahnya mengalami lonjakan signifikan kasus harian covid-19 selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan. Ketiga daerah itu yakni Kabupaten Semarang, Kota Solo, dan Kabupaten Jepara.
"Tadi dilaporkan pak Menko, ada beberapa kabupaten kota yang mengalami peningkatan selama PPKM. Masing-masing di Kabupaten Semarang, Solo dan Kabupaten Jepara," kata Ganjar Pranowo dalam keterangannya, Senin (1/2).
Ganjar juga mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut PPKM jilid pertama pada 11-25 Januari tidak efektif menekan persebaran Covid-19. Maka, ia mengusulkan seluruh daerah di Jawa Bali secara serentak menerapkan PPKM.
"Memang PPKM jilid pertama itu tidak efektif, maka ada jilid kedua. Sekarang tinggal sepekan dan dampaknya masih kurang. Saya usulkan kepada pemerintah pusat, untuk seluruh kabupaten kota di Jawa Bali semuanya ikut PPKM,” ujar dia.
Butuh partisipasi masyarakat untuk menata ulang kepatuhan dalam melaksanakan PPKM jilid I. Salah satunya dengan memerintahkan bupati dan wali kota guna menata lokasi rawan kerumunan di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan modern.
"Nanti tiga ini akan kami dampingi agar kemudian bisa terkendali. Akan dilakukan penataan-penataan di tingkat kabupaten dan kota yang ada yang mengalami peningkatan. Kita akan dibahas bersama bupati dan wali kotanya," ujar dia.
Pada PPKM jilid II semua daerah di Jawa-Bali turut melaksanakannya. Ganjar optimistis PPKM di seluruh Jawa Bali akan memberikan dampak positif. Karena semua kepala daerah akan bergerak bersama-sama untuk menekan angka penularan Covid-19.
"Saya usulkan kepada pemerintah pusat, untuk seluruh Kabupaten Kota di Jawa Bali semuanya ikut PPKM," kata dia.
Di Jateng sendiri, ia mengklaim bahwa semua bupati dan wali kota sudah ikut pelaksanaan PPKM. Sedangkan hasilnya, bisa dilihat pada angka rata-rata keterisian tempat tidur di rumah sakit berada di bawah 60 persen.
"Jadi capaiannya muncul dari sisi penanganan kesehatan. Tempat tidur isolasi dan ICU semuanya terkendali. Bahkan untuk tempat isolasi terpusat yang kami sediakan, sampai hari ini tidak pernah penuh. Seluruh bupati wali kota di Jateng ikut menerapkan. Sebab, mereka menganggap ini penting dan butuh partisipasi semuanya," ungkap dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya