Polda Banten periksa anggota Polres Jakbar soal peluru nyasar
Merdeka.com - Tewasnya Titin (35), seorang ibu rumah tangga di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, karena peluru nyasar kini ditangani Polda Banten. Polda Banten memeriksa lima orang saksi yang merupakan warga sekitar. Selain itu anggota polisi dari Polres Jakarta Barat juga sudah diperiksa.
"Sudah lima orang kita diambil keterangannya, kita juga sudah mendapatkan data dari tim yang bertugas. Petugas juga sudah (Polres Jakbar)," kata Kapolda Banten Boy Rafly Amar, kepada wartawan.
Boy menyebutkan lima saksi tersebut yakni merupakan warga sekitar yang mengetahui peristiwa tewasnya ibu tiga orang anak yang tengah mengambil jamur di sawah.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Boy belum dapat mengungkapkan jenis proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban, karena pihaknya belum bisa memastikan dan masih menunggu hasil uji balistik yang dilakukan oleh tim ahli dari Polda Banten.
"Kita mesti buktikan dulu, Saya ingin mengumpulkan fakta lebih jauh untuk melihat pelaku begal itu membawa senjata juga atau tidak" ujarnya.
Untuk diketahui, Kapolda juga melakukan koordinasi dengan Kapolres Jakarta Barat, yang pada saat kejadian melakukan tugas pengejaran terhadap pelaku pembegalan dengan menerjunkan 4 orang petugas.
Sebelumnya Titin yang sedang mengambil jamur di sawah jatuh roboh dan meninggal dunia, Kamis (12/3) kemarin di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Titin diduga kuat terkena peluru nyasar karena saat kejadian beberapa polisi sedang melakukan penangkapan begal.
Polisi hingga kini masih menutup-nutupi kasus ini. Tetapi sejumlah upaya untuk membungkam keluarga gencar dilakukan pihak kepolisian.
Upaya pembungkaman itu dilakukan dengan memberikan uang 'sogokan' sebesar Rp 40 juta kepada suami Titin, Dede. Selain itu Polda Banten juga mengangkat anak ketiga anak Titin yang masih kecil. Jika memang bukan anggota polisi yang menembak mati Titi, mengapa harus ada santunan Rp 40 juta dari Polisi dan pengangkatan anak? (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKepolisian siap membantu TNI untuk mengamankan sisa proyektil peluru yang terlempar akibat ledakan Gudang Kodam Jaya di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kepri Irjen Pol. Zahwan Pandra Arysad saat dikonfirmasi di Batam, Rabu, membenarkan adanya pemeriksaan itu.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKompolnas ingin memastikan proses penangan peristiwa tersebut berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca Selengkapnya