Polisi akan Gelar Perkara Kasus Insiden Perahu Terbalik di Boyolali
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) menjadwalkan gelar perkara untuk menetapkan tersangka kasus insiden perahu terbalik dan tenggelam yang merenggut sembilan korban di waduk Kedung Ombo, Kabupaten Boyolali. Kegiatan itu rencananya akan dilangsungkan hari ini, Selasa (18/5).
"Kita lihat hasil gelar perkara dari penyidik. Kalau sudah gelar perkara nanti dapat disimpulkan dari penyelidikan naik ke penyidikan, baru menentukan tersangka," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Senin kemarin.
Dia menyebut dalam kasus ini kepolisian sudah memeriksa delapan saksi. Kedelapan saksi tersebut terdiri dari pengelola wisata Waduk Kedung Ombo, pengemudi perahu, pemilik rumah makan apung, kepala desa, penjaga masuk, keluarga korban termasuk nakhoda kapal yang diketahui anak di bawah umur 13 tahun.
-
Kapan Polda Metro Jaya akan gelar perkara? 'Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara,' ucap dia.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
"Nakhoda perahu itu masih keluarga dari pemilik rumah makan apung itu sendiri. Dia disuruh pemilik warung apung untuk mengantar penumpang menuju ke rumah makan miliknya, jaraknya memang cukup lumayan," jelasnya.
Usai kejadian tersebut, lokasi tempat wisata di Waduk Kedung Ombo Boyolai ditutup tim Satgas Covid-19.
"Karena Satgas Covid-19 banyak menemukan pengunjung yang datang dengan melebihi kapasitas 50 persen. Tentu itu semua sudah melanggar protokol kesehatan," ujarnya.
Iskandar mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengunjungi tempat wisata yang sudah terlihat ramai. Dan juga untuk selalu meningkatkan protokol kesehatan mengingat Covid-19 semakin meningkat.
"Saya minta kepada masyarakat yang akan berkunjung ke tempat lokasi wisata, perhatikan jumlah pengunjung, dan terapkan protokol kesehatan. Jika berwisata ke air, perhatikan kelengkapan keselamatan seperti pelampung, serta muatan kapasitas penumpangnya berapa, itu harus di perhatikan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaBeruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaMereka yang diperiksa yakni ABK, beberapa penumpang selamat, masyarakat sekitar lokasi kejadian, dan otoritas pelabuhan.
Baca SelengkapnyaProses penyelidikan hingga saat ini masih dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaMeskipun telah naik ke penyidikan, polisi belum menetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaSebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaSekiranya ada empat pelabuhan pengerjaan pengerukannya dikorupsi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca Selengkapnya