Polisi bantah penangkapan 5 kader HMI seperti operasi PKI
Merdeka.com - Polisi telah mengamankan 5 kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait kericuhan demonstrasi damai pada tanggal 4 November 2016. Kelima kader HMI tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Meski kemudian salah satu dari mereka adalah Sekretaris Jenderal HMI Ami Jaya.
Dalam hal ini, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan penangkapan tersebut. Bahkan, dirinya menilai seperti operasi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono membantah bila penangkapan kader HMI itu tak sesuai prosedur. Dia menganggap siapapun yang berbuat salah akan diberlakukan hal yang serupa.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang wajib patuhi hukum? Menurut Aristoteles hukum tidak hanya memiliki arti kumpulan aturan yang bisa mengikat dan berlaku kepada masyarakat saja. Namun juga berlaku kepada hakim itu sendiri. Dengan kata lain, hukum tak diperuntukkan dan ditaati oleh masyarakat saja, namun juga wajib dipatuhi oleh para pejabat negara.
"Saya pikir kan mau organisasi apa pun itu kan sama elemen masyarakat sama di depan hukum, siapa melakukan apa harus dipertanggungjawabkan," katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/11).
Menurut Awi, tidak ada larangan pihak petugas keamanan untuk menangkap seorang tersangka.
"Memang di KUHAP ada yang larang polisi menangkap ini? Semua sama di depan hukum," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan penangkapan Sekretaris Jenderal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ami Jaya dan 4 kader HMI lainnya pada Selasa (8/11) dini hari. Fadli menilai, penangkapan para kader HMI itu tidak wajar dan seperti operasi penangkapan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Operasi penangkapan kepolisian terhadap lima kader HMI yang tak proporsional, dikhawatirkan akan semakin memperkeruh suasana. Sebab cara-cara yang dilaksanakan dianggap kurang wajar, dilakukan tengah malam, seperti operasi penangkapan PKI di masa lalu," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11). (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu seorang karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat diduga masuk dalam jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PBNU yang melanggar hukum, juga harus berhadapan dengan negara
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyindir perlu adanya Panja Netralitas BIN usai beredar pakta integritas dukungan Pj Bupati Sorong ke Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf disampaikan usai Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mendatangi markas antirasuah.
Baca Selengkapnya