Polisi bentuk tim pemburu empat napi Lapas Jambi yang kabur
Merdeka.com - Polisi menyiapkan tim khusus memburu empat narapidana yang kabur saat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas II A Jambi. Empat napi tersebut merupakan tahanan kasus narkoba dan pengeroyokan.
"Sudah dibentuk tim dari Polresta Jambi dan Polda Jambi untuk mengejar. Ada empat tim, masing-masing tim itu ada empat sampai lima orang yang akan mengajar 4 orang ini," terang Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul saat berada di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).
Polisi mengimbau para narapidana yang kabur agar segera menyerahkan diri kepada aparat penegak hukum. Dia mengingatkan, polisi tidak segan menindak tegas narapidana yang kabur.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Bagaimana polisi disekap? 'Dalam prosesnya pada Rabu (18/10), AI menghubungi korban untuk menemui dirinya dengan menggunakan satu kendaraan. Alasannya untuk menemui rekan bisnis. Saat itu, pelaku telah menyiapkan tali ties, lakban hingga senjata tajam jenis badik untuk menyerang korban,' ungkap Kompol Mikael.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Sekali lagi kami imbau untuk kembali menyerahkan diri sebelum ada tindakan tegas dan terukur dari anggota kami yang melakukan pengajaran," tegasnya.
Untuk diketahui, kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas II A Jambi. Kerusuhan akibat narapidana menolak adanya razia narkoba yang dilakukan oleh petugas gabungan. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyebutkan empat narapidana mencuri kesempatan untuk melarikan diri usai kerusuhan tersebut.
"Ya ada 4 orang melarikan diri pagi ini. Dari dalam manjat kemudian lari," kata Yasonna sebelum mengikuti Rapat di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/3).
Yasonna menduga para petugas lengah karena kelelahan akibat kerusuhan yang terjadi Rabu (1/3) malam tersebut. "Mungkin lengah itu padahal petugas masih ada di sekitar situ. Mungkin kelelahan ada yang tertidur kali ya. Jadi dalam pengejaran sekarang," paparnya.
Kamis (2/3) pagi LP Klas II A Jambi sudah berangsur kondusif. Emosi narapidana mereda usai diterima beberapa pihak untuk berdialog. Dialog antara 20 orang perwakilan napi dengan Kalapas, Kakanwil Kemenkumham, Kapolda Jambi, Danrem, Sekda Prov Jambi, Kapolresta Jambi, dan Walikota Jambi dilakukan pada pukul 01.00 Wib.
Meski situasi sudah kondusif namun anggota kepolisian bersama TNI masih terus berjaga-jaga di lokasi. Sebanyak 600 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan kerusuhan di lapas.
Kakanwil Kemenkumham Jambi, Bambang Palasara menjelaskan kerusuhan terjadi lantaran para narapidana menolak dilakukannya razia narkoba di malam hari. Mereka khawatir akan adanya penyusup dari luar personel lapas.
Penolakan narapidana tersebut berujung pembakaran ruang koperasi lapas, aula, kantin dan blok khusus wanita pada pukul 20.30 Wib. Alhasil, 85 napi harus dievakuasi ke imigrasi Jambi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca Selengkapnyamenjatuhkan sanksi dengan menempatkan empat anggota polisi Polsek Metro Tanah Abang ke dalam penempatan khusus (patsus)
Baca SelengkapnyaKeempat tahanan itu kabur dengan cara memanjat pintu jeruji besi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mengantongi data-data tahanan dan narapidana yang kabur.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca SelengkapnyaPetugas rutan telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar are rutan sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaSejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca Selengkapnya5 Tahanan Kasus Narkoba Kabur Setelah Jebol Dinding Rutan Polres Barru
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca Selengkapnya