Polisi bongkar dugaan praktik pungli dana JKN di Aceh Selatan
Merdeka.com - Tim Sikat Bersih Pungutan Liar (Siber Pungli) Polres Aceh Selatan membongkar dugaan praktik pungutan liar (pungli) dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Ladang Tuha, Kecamatan Pasie Raja. Kapolres Aceh Selatan AKBP Dedy Sadsono menyatakan pengusutan yang sedang dilakukan masih pada tahap penyelidikan, dengan mengumpulkan keterangan dan barang bukti untuk memastikan apakah ada unsur pidananya atau tidak.
"Sedang didalami, kami sedang mengumpulkan bahan keterangan dan alat bukti. Untuk memastikan apakah ada unsur pidananya atau tidak," ujar Kapolres, Senin (21/5). Dikutip dari Antara.
Informasi dihimpun, tim Siber Pungli Polres Aceh Selatan diturunkan ke Puskesmas Ladang Tuha, pada Selasa (15/5) untuk menindaklanjuti laporan telah terjadi praktik pungli di instansi medis tersebut sejak lama.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
Dalam operasi yang berlangsung secara tiba-tiba tersebut, petugas sempat mengamankan Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, Bendahara dan Pengelola JKN. Selain itu, juga disita sejumlah berkas dan lembaran pertanggungjawaban dana yang ditandatangani oleh sejumlah pegawai bhakti (honorer).
"Petugas juga turut mengamankan sejumlah uang, tapi jumlah pastinya tidak kami ketahui secara persis. Sejumlah pegawai bhakti atau honorer kabarnya juga telah diperiksa sebagai saksi," ungkap salah seorang tenaga medis yang tak mau disebut namanya.
Menurutnya, praktik dugaan pungli tersebut sebenarnya telah berlangsung sejak lama di Puskesmas tersebut. Modusnya adalah dilakukan pemotongan anggaran dalam jumlah tertentu setiap kali pembayaran jasa medis dan non tenaga medis sumber JKN.
"Sebenarnya praktik curang ini telah berlangsung sejak lama. Klimaksnya adalah saat sedang berlangsungnya proses pembayaran jasa JKN dari bulan Januari sampai April 2018. Karena sudah berulang-ulang akhirnya turun tim siber pungli," ujarnya.
Ia menjelaskan, dasar dilakukan pemotongan jasa medis sumber JKN oleh pihak Puskesmas sama sekali tidak sesuai dengan aturan yang ada. Saat dipertanyakan, pihak Puskesmas justru mengatakan sudah ada kesepakatan sebelumnya. Apalagi dana dari hasil pemotongan tersebut tak pernah dibuat pertanggungjawaban selama ini.
"Jika dialasankan untuk biaya operasional pelayanan kesehatan, hal ini juga tak ada dasarnya, karena sesuai Permenkes Nomor 21 Tahun 2016 jelas bahwa sebanyak 30 persen dari total uang pendapatan JKN Puskesmas sebagai biaya operasional pelayanan kesehatan Puskesmas di maksud," papar sumber.
Keputusan pemotongan jasa medis sumber JKN dengan alasan ketidakhadiran para tenaga medis dan non tenaga medis, menurutnya juga telah keliru karena sudah terjadi double pemotongan. Soalnya dalam Permenkes Nomor 21 tahun 2016 dalam aturan pelaksanaannya jelas telah diatur bahwa ada pengurangan nilai poin akibat ketidakhadiran seorang tenaga medis atau non tenaga medis.
"Artinya bahwa akibat ketidakhadiran seorang tenaga medis, telah dikurangi nilai poinnya. Tapi kenapa pihak Puskesmas memotong lagi dana akibat ketidakhadiran tersebut diluar pengurangan nilai poin. Sebab dengan telah dikurangi nilai point secara otomatis jasanya telah berkurang tapi sayangnya dikurangi lagi tanpa dasar yang jelas sehingga double pemotongan," sesalnya.
Keputusan pemotongan tanpa dasar itu, juga berlaku terhadap tenaga medis dan nontenaga medis yang tidak ikut apel dan berbagai uang sosial lainnya. Kebijakan ini dinilai aneh dan janggal karena mengenai aturan kedisiplinan kerja tersebut memang telah diatur dalam aturan tersendiri berikut dengan sanksi-sanski yang diterima.
Persoalan pemotongan dana yang tetap dilakukan pihak Puskesmas meskipun telah diprotes sejak lama oleh tenaga medis disebut-sebut terpaksa harus dilakukan karena para Kepala Puskesmas harus menyetor sejumlah uang kepada Kadis Kesehatan Mardaleta dan pejabat pengelola JKN di dinas tersebut.
"Kami pernah ngomong dari hati ke hati dengan bendahara di Puskesmas. Disebutlah bahwa diduga harus ada setoran uang dengan jumlah tertentu ke oknum kadis dan pengelola JKN di dinas kesehatan," ungkap sumber.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trunoyudo masih enggan mengulas lebih jauh penanganan dugaan penyelewengan dana penyelenggaraan PON XXI di Aceh dan Sumut.
Baca SelengkapnyaPolri mengirim tim dari satuan tugas yang terdiri dari Polda Aceh dan Sumut untuk mengusut sederet permasalahan saat penyelenggaraan PON XXI.
Baca SelengkapnyaAnalisis pun akan segera dilakukan untuk menyimpulkan ada tidak tindak pidana korupsi terkait penyelenggaraan PON XXI Aceh dan Sumut tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng juga akan menggandeng instansi dalam rapat koordinasi tersebut untuk turut memantau proses penyelidikannya.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto angkat bicara terkait penanganan perkara tersebut
Baca SelengkapnyaSatgas dari Bareskrim Polri bertolak ke lokasi penyelenggeraan PON XXI Aceh-Sumut pada Kamis, 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaPolri telah berkoodinasi dengan Menpora perihal dugaan penyelewengan keuangan kegiatan PON ini.
Baca Selengkapnya