Polisi Cek CCTV Telusuri Jejak WNA Diduga Pencuri Puluhan Penyu di Pantai Sindhu
Merdeka.com - Sudah sepekan lebih pelaku pencurian puluhan penyu di Konservasi Penyu Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Senin (21/10) lalu, belum tertangkap. Polisi terus melakukan penyidikan guna mengungkap kasus ini.
"Sampai saat ini, kita masih mengumpulkan bukti-bukti dari keterangan korban juga dan masih belum ada tambahan lagi. Korban dua orang, (selaku) pengelolaannya," kata Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya saat dihubungi, Rabu (29/10).
Wirajaya menjelaskan, korban dan pelaku tidak saling kenal. Untuk saat ini polisi masih menelusuri CCTV di kawasan itu untuk mengetahui pelaku tersebut.
-
Bagaimana penyu Cantor berburu mangsanya? Ketika Cantor melihat ikan, katak, atau krustasea, mereka dengan sigap memanjangkan leher mereka untuk menyerang mangsanya. Mereka memiliki cakar panjang dan rahang kuat yang cukup kuat untuk menghancurkan tulang.
-
Siapa yang mengelola penangkaran penyu di Pulau Pandan? Pulau Pandan terpilih menjadi tempat penangkaran penyu semi alam yang dikelola langsung oleh Kementarian Kelautan dan Perikanan (KKP).
-
Di mana penyu Cantor ditemukan? Mereka berasal dari sungai-sungai di India, Bangladesh, Burma, Thailand, Malaysia, Laos, Kamboja, Vietnam, China, Filipina, dan Indonesia.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Masih kita telusuri CCTV di daerah-daerah lain yang ada potensi dilewati atau dia datang (Pelaku)," ujar dia.
Wirajaya belum bisa menjelaskan saat ditanya soal bahwa pelaku adalah Warga Negara Asing (WNA) yang terekam CCTV memasuki Konservasi Penyu Pantai Sindu, Wirajaya. Sebab, hal itu harus dibuktikan dulu.
"Saya tidak mau menduga-duga kalau tidak fakta. Walaupun wajahnya kelihatan seperti orang bule tapi saya tidak berani memastikan itu bule," ujarnya.
Seperti diketahui, video yang diduga warga negara asing (WNA) yang belum diketahui identitasnya, viral di media sosial. Dalam video itu, terduga WNA itu mencuri puluhan penyu di Konservasi Penyu Pantai Sindu, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Senin (21/10).
Pengurus Konservasi Penyu Pantai Sindu I Made Winarta (43) menceritakan, awal pencurian penyu itu dirinya datang ke area konservasi sekitar pukul 05.00 Wita.
Kemudian saat memeriksa kolam-kolam, ternyata ada penyu yang hilang. Karena merasa curiga, ia mengecek CCTV dan ternyata benar ada pria diduga pelaku melompat pagar dari sisi timur dan masuk mengambil penyu. Dari rekaman CCTV diketahui pencurian dilakukan sekitar pukul 03.00 WITA
"Yang hilang adalah 9 ekor penyu ukuran dewasa dari berbagai jenis. Sisanya 15 ekor adalah bayi penyu atau tukik," ujarnya, Senin (21/10) lalu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas Pegi selama berstatus sebagai buronan ditelusuri polisi.
Baca SelengkapnyaDari informasi dihimpun, sejumlah Warga Negara Asing (WNA) diamankan polisi saat penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar menegaskan bahwa Pegi merupakan otak pembunuhan dalam perkara ini.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaPegi bersama dua tersangka lainnya menjadi buron dalam perkara ini selama delapan tahun.
Baca SelengkapnyaPolda Bali menelusuri turis asing yang memviralkan video anggota Polisi Lalu Lintas atau Polantas yang diakui dia suap USD100 untuk mengawalnya di Bali.
Baca SelengkapnyaYasonna meminta Kepolisian Republik Indonesia agar kasus Vina Cirebon untuk dituntaskan.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa 20 kotak stereofoam berisi benih lobster.
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar memastikan upaya pengungkapan kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Rizki atau Eky masih berjalan. Semua prosesnya diawasi Kompolnas dan Komnas HAM.
Baca Selengkapnya