Polisi duga pelaku mutilasi bule suruhan istri korban

Merdeka.com - Berdasarkan pemeriksaan pelaku sementara, korban mutilasi yang di temukan di sebuah selokan, Kecamatan Petang Kabupaten Badung di Bali oleh tukang rumput, diduga dibunuh oleh orang-orang suruhan dari istri korban.

Saat ini polisi tengah memeriksa Andrianus Ngongo alias Ari (23) warga asal Sumba Barat Daya yang diduga sebagai salah seorang pelaku pembunuhan serta mutilasi. "Setidaknya korban yang sebelumnya masih Mr X, kini identitasnya sudah diketahui. Sementara ini orang yang kita duga sebagai pelaku masih kita periksa secara intensif di Polda Bali," ungkap sumber di Polda Bali, Rabu (22/10).

Diketahui dari paspor korban, diketahui korban bernama Robert Kevin Ellis (60) dan merupakan WN Inggris yang tinggal di Villa Emerald, Jalan Karangsari Sanur, Denpasar Timur. "Kita cocokkan dengan mayat korban yang ditemukan di Abiansemal Badung. Ada kesamaan dari ciri-ciri korban dengan identitas korban," papar Sumber ini tadi.

Keterangan tersebut diperkuat dari mulut pelaku pria asal Sumba Barat ini, yang mengatakan bahwa dirinya tidaklah sendiri tetapi masih ada empat rekannya yang ikut terlibat dalam pembunuhan ini. Tidak hanya itu ia juga menyebut dibayar oleh istri korban untuk melakukan semuanya. "Kita masih dalami dan kita tidak bisa meyakini bahwa dalang dari otak pembunuhan ini seperti yang disebutkan oleh pelaku," katanya yang memohon untuk menyebut identitasnya ditulis.

Dirinya juga memastikan bahwa istri korban, Nur Aini (45) juga sudah digiring ke Polda Bali untuk dimintai keterangan. Dari pengakuannya, ia memastikan bahwa korban diketahui biasa minum di cafe Isakaya jalan Dano Tamblingan, Sanur Denpasar Timur. "Sejauh ini istri korban hanya mengaku terkejut dengan kabar tewasnya suaminya. Tapi kita akan terus kembangkan soal kuat dugaan bahwa pelaku adalah orang suruhan dari istri korban," ucapnya.

Sejauh ini, sejak dikabarkannya ada penemuan mayat kemarin, pihak Humas dan Protokol Polda Bali belum memberikan statemen terhadap kasus yang melibatkan korban warga berkebangsaan Inggris.