Polisi Pastikan Hoaks Informasi Sejumlah Pulau di NTT Dijual
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur memastikan kabar sejumlah pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) dijual adalah informasi palsu alias hoaks. Hal ini berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, Selasa (9/2).
"Kita sudah lidik dan berkoordinasi dengan pemda setempat untuk cek kebenaran berita tersebut. Hasil klarifikasi sementara dengan Pemda Sumba Timur dan Pemprov Nusa Tenggara Timur, menyatakan bahwa itu berita bohong. Situsnya tidak bisa dibuka lagi," kata Rishian Krisna Budhiaswanto.
Namun hingga Selasa (9/2), pukul 9.43 WIB, situs ini masih bisa diakses dengan foto dan keterangan tempat yang lengkap.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kenapa kabar tsunami itu disebut hoaks? 'Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut,' kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Sebuah situs online menjual sejumlah pulau di Indonesia, termasuk beberapa di NTT.
Sebelumnya, situs bernama www.privateislandsonline.com itu menulis menjual pulau, di antaranya Gili Tangkong di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Pulau Tojo Una-una di Sulawesi Tengah, Pulau Ayam, Pulau Panjang, Pulau Kembung, Pulau Yudan dan Pulau Pangkil di Kepulauan Riau.
Selain itu ada pulau di Sumba, Nusa Tenggara Timur dan Pulau A Frames di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Pulau yang disewakan Pulau Macan, Kepulauan Seribu serta Isle Des Indes Pulau Joyo di Riau.
Pemprov NTT geram dengan munculnya nama pulau di Sumba dijual dalam situs itu. Kepala Biro Humas Setda Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu mengatakan, pemerintah tidak sedikit pun berniat menjual pulau di wilayah Nusa Tenggara Timur, karena pulau merupakan wilayah kedaulatan negara.
"Tidak mungkin Pemprov NTT menjual pulau. Kalau disewa untuk kepentingan investasi, ya boleh-boleh saja, karena itu ada aturannya. Tetapi, untuk jual, tidak mungkin," Jelasnya.
Menurut dia, Pemprov telah berkoordinasi dengan Kominfo dan Polda NTT untuk segera menelusuri situs-situs yang menjual beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur itu.
"Kita minta Kominfo dan Polda untuk menelusuri ini. Situs ini sudah melakukan provokasi yang sudah mengganggu psikologi masyarakat. Harus diusut dan diproses sesuai perundang-undangan yang berlaku," Tegasnya.
Terkait beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur yang belum diberi nama, Marius mengaku tetap dalam pengawasan ketat pemerintah. "Meski belum diberi nama, tetapi selama ini dalam pengawasan," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar surat palsu berisi soal pembatalan seleksi CPNS di wilayah Kemenkumham NTT
Baca SelengkapnyaTidak benar Pos TNI di Kampung Pamebut Distrik Yugumuak Kabupaten Puncak diserang KKB pada hari Jumat 1 Maret 2024," kata Kapendam XVII/Cen Letkol Inf Candra
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya sudah menurunkan beberapa berita atau informasi yang dianggap hoaks atau tidak benar.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN mengklarifikasi bahwa lowongan kerja yang beredar adalah hoaks
Baca SelengkapnyaBeredar selebaran digital yang menyebutkan adanya Program Sosial Rp5 juta per bulan yang mengatasnamakan TKN.
Baca SelengkapnyaVideo perampokan yang disebut terjadi di Supermarket Grand Lucky, Badung, Bali, viral di media sosial. Polisi menyatakan informasi itu hoaks.
Baca Selengkapnya