Polisi Periksa Pejabat Dinas Damkar Depok Terkait Dugaan Insentif Covid-19 Disunat
Merdeka.com - Polres Metro Depok memeriksa tiga pegawai Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok terkait dugaan korupsi.
Satu diantaranya adalah Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos. Dia datang bersama dua pegawai lainnya.
Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP I Made Bayu Sutha. Ketiganya diundang datang untuk diminta klarifikasi terkait dugaan korupsi yang terjadi di sana.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus korupsi apa yang sedang diusut Kejagung? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Tiga pegawai Damkar kita klarifikasi keterangan terkait berita yang viral di media," katanya, Kamis (15/4).
Namun, Bayu belum bisa menjelaskan detil dugaan korupsi mana yang dimaksud. Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman informasi terlebih dahulu.
"Nanti kita dalami lagi setelah ada pendalaman dari kami nanti kita sampaikan lagi," bebernya.
Saat ditanya apakah salah satu pendalaman yang dimaksud terkait dugaan 'penyunatan' insentif dana Covid-19 yang diterima oleh pegawai honorer, Bayu membenarkan.
Namun untuk lebih lanjutnya akan disampaikan setelah proses klarifikasi selesai. "Yang kita klarifikasi itu insentif dan dana Covid," tegasnya.
Sebelumnya, Welman Naipospos mengaku memenuhi undangan penyidik atas perintah Kepala DPKP Kota Depok Gandara Budiana. Ketika ditanya soal dugaan korupsi yang terjadi, Welman enggan menjelaskan.
"Ya yang viral-viral saja. Ya yang viral saja. Saya hanya diperintah Pak Kadis saja," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandi datang dengan membawa bukti terkait dugaan korupsi sarana dan prasarana yang terjadi di tempat kerjanya.
Baca SelengkapnyaKPK membidik kasus korupsi yang menyeret anggota komisi XI DPR RI dan anggota BPK.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto angkat bicara terkait penanganan perkara tersebut
Baca SelengkapnyaPolda Jateng menggeledah kantor dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali terkait dugaan korupsi, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaMeski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaKejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Karyoto akhirnya buka suara soal kejelasan nasib kasus dugaan kebocoran data KPK perkara korupsi Kementerian ESDM
Baca SelengkapnyaHalim tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.52 WIB. Dia tidak didampingi kuasa hukum.
Baca SelengkapnyaRumah Kepala Dispertaru DIY Digeledah karena kasus ini.
Baca SelengkapnyaAmnesty International Indonesia (AII) meminta Polresta Tangerang tidak memproses laporan terhadap Said Didu.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng juga akan menggandeng instansi dalam rapat koordinasi tersebut untuk turut memantau proses penyelidikannya.
Baca Selengkapnya