Polisi serahkan penanganan ratusan eks Gafatar di Kaltim ke Pemkab
Merdeka.com - Kepolisian menyerahkan penanganan ratusan eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bermukim di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, ke Pemkab Kutai Barat. Warga eks Gafatar itu, belakangan diketahui telah berganti nama menjadi kelompok tani.
"Kita sangat atensi sekali, kita lidik, kita kumpulkan bukti maka kita sudah lemparkan, sudah beritahukan ke Pemkab," kata Kapolres Kutai Barat AKBP Hindarsono, kepada merdeka.com, Senin (1/2).
-
Kenapa Kampung Gantungan Sirah diganti namanya? Wardiman, salah seorang warga Kampung Gantungan Sirah, mengatakan bahwa kini nama kampung itu sudah diganti dengan nama 'Gunung Sari'. Ia mengatakan, saat masih bernama 'Gantungan Sirah', di kampung itu sering terjadi warga yang bunuh diri dengan cara gantung diri.
-
Kenapa Camat Gajahmungkur dimutasi? Menurut Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, mutasi adalah hal biasa dalam organisasi pemerintahan.
-
Kenapa Kampung Kurus berubah nama? Konon ceritanya kalau menurut orang tua saya dulunya punya nama Kampung Lurus, karena kampungnya memang tipis, di kanannya Kampung Tugu dan kirinya itu sawah, dari memanjang tipis ini jadi Kurus,' kata dia lagi
-
Kenapa nama galamai berubah dari kalamai? Namun seiring berjalannya waktu, sebutan kalamai ini berubah menjadi galamai.
-
Kenapa nama Taru Martani diubah? Sri Sultan HB IX mengganti nama perusahaan menjadi 'Taru Martani' yang berarti 'Daun yang Menghidupi'.
-
Kapan Kampung Talas berubah? Kondisi itu lantas menciptakan ketidaknyamanan, lalu pada 2019 terjadi perubahan signifikan dari kampung tersebut hingga memiliki wajah baru seperti sekarang.
Menindaklanjuti pemberitahuan kepolisian, Pemkab, kata Hindarsono, akan segera mengumpulkan berbagai pihak berkompeten, untuk membahas penanganan eks pengikut Gafatar.
"Pemkab melalui Bupati, akan segera bertindak. Maka, akan mengumpulkan instansi terkait seperti kepolisian, TNI, kejaksaan, bicara soal ini," ujar Hindarsono.
Hindarsono menjelaskan, keberadaan eks Gafatar di Kutai Barat, kini beralih nama menjadi sebuah kelompok tani. Namun demikian, Hindarsono kembali menyampaikan, persoalan itu sudah dia koordinasikan bersama dengan Pemkab Kutai Barat.
"Yang jelas, Pemkab atensi sekali dengan masalah yang diduga kelompok tani mandiri ini yang beralih nama ya, katanya Gafatar. Iya, di sini kelompok tani fajar mandiri kan," jelas Hindarsono.
"Untuk lebih lengkapnya, silakan tanyakan ke Pemkab. Kita sudah atensikan ke Pemkab Kutai Barat," tambahnya.
Hindarsono juga memastikan, terkait keberadaan eks Gafatar atau apapun yang ada di Kutai Barat, kepolisian berkomitmen untuk melakukan pengamanan.
"Oh iya, kita tentu untuk pengamanan, kita komitmen. Sangat atensi terhadap pergerakan apapun di wilayah Kutai Barat," tutup Hindarsono.
Diketahui, Kasub Bidang Organisasi Politik, Organisasi Masyarakat dan Kelembagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Barat, Muhammad Imam Danuri menyatakan, sekitar 725 orang eks Gafatar bermukim di Kutai Barat.
Ratusan mantan eks Gafatar itu menyebar di tiga titik di Kecamatan Muara Pahu sekitar 600 orang dan sisanya berada di kecamatan Barong Tongkok dan Kecamatan Melak. Rencana pemulangan sendiri masih menunggu instruksi Bupati Kutai Barat Ismael Thomas.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Diduga Ditangkap Paksa Polisi, Ini Penjelasan Jakpro
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca SelengkapnyaWali Kota berharap bahwa bantuan ini akan memberikan dampak positif bagi pertanian dan kesejahteraan masyarakat Tarakan.
Baca SelengkapnyaMenurut Bustan, pengungkapan kasus ini bukan saja skala regional tetapi nasional yang harus diperangi secara bersama-sama.
Baca SelengkapnyaPetani muda yang tergabung dalam kelompok tani muda Fakatoto telah meraup jutaan rupiah dari budidaya cabai.
Baca SelengkapnyaDengan usaha yang tekun dan dibantu oleh BGRM, kini hutan mangrove di Deli Serdang ini sudah semakin membaik.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaWakapolri, Komjen Agus datang ke Banjar dan terjun langsung melakukan panen sekaligus menanam padi bersama masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaTerbentuknya kelompok itu berawal dari para ibu-ibu yang ingin punya kebun sayur sendiri
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca Selengkapnya