Buru teroris Santoso, polisi siapkan strategi khusus
Merdeka.com - Guna mengurangi aksi kekerasan di Poso, Sulawesi Tengah, aparat kepolisian tengah menyusun strategi untuk bisa menangkap pimpinan kelompok sipil bersenjata, Santoso. Polisi yakin, dengan cara itu, Santoso akan keluar dari sarangnya.
Juru bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Utoro Saputro mengatakan strategi itu berupa memutus jaringan Santoso yang berperan mengirim logistik ke tempat persembunyiannya di hutan. Namun, dia enggan mengungkap lebih lanjut mengenai strategi tersebut.
"Dalam satu bulan ini, polisi telah menangkap belasan kaki-tangan Santoso di sejumlah tempat, bahkan empat di antaranya adalah warga asing yang hendak menemuinya di Kabupaten Poso namun terlebih dulu tercium oleh aparat," kata Utoro di Palu, Senin (6/10), seperti dilansir Antara.
-
Bagaimana Brigjen Suryo berhasil lolos dari penangkapan? 'Ya, kamu mau apa?' tegas brigjen Suryo. Tentu saja ini hanya akal-akalan sang Panglima agar bisa lolos dari gerombolan tersebut. Kapten tersebut terlihat bingung. Dia diam saja tidak mengambil tindakan apa-apa.Kesempatan ini digunakan Brigjen Suryo untuk cepat-cepat meninggalkan tempat tersebut.'Kapten, saya mau ke Semarang, kamu tinggal di sini!' perintahnya.
-
Kenapa Brigjen Suryo Sumpeno bisa lolos dari penculikan? Sebenarnya Sudah Ditodong Senjata Oleh Seorang Kapten 'Saya dari dewan revolusi,' kata Kapten itu. Brigjen Suryo Sumpeno bersandiwara. Dia balik menghardik sang kapten.'Kapten, kamu tahu apa soal Dewan Revolusi. Saya lebih tahu soal Dewan Revolusi!' tegas Suryo. Kapten tersebut terkejut. 'Panglima dari Dewan Revolusi?''Ya, kamu mau apa?' balas Suryo tegas. Kapten Tersebut Kebingungan Dia tidak jadi menangkap Brigjen Suryo Sumpeno. Kesempatan itu segera digunakan oleh Suryo untuk melarikan diri.
-
Kenapa Brigjen Suryo harus menghindar dari penangkapan? Dia berusaha menahan Brigjen Suryo. Brigjen Suryo yang Ditodong Senjata Tetap Tenang, Dia Malah Menghardik Kapten Itu 'Kapten kamu tahu apa soal Dewan Revolusi? Saya lebih tahu soal Dewan Revolusi,' kata Brigjen Suryo.
-
Siapa yang bersembunyi di terowongan? Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan pentolan Hamas lainnya diyakini bersembunyi di bawah tanah di dalam terowongan.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Utoro menduga, pengikut atau jaringan Santoso masih banyak tersebar di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah atau di luar. Antek-antek Santoso itu memiliki berbagai peran antara lain penggalang dana, memberikan tempat tinggal sementara bagi jaringan lain yang berasal dari luar daerah, ahli teknologi informasi, serta bendahara kelompok bersenjata tersebut.
Saat ini aparat kepolisian dibantu oleh TNI juga masih memburu Santoso dan anak buahnya. Santoso dan pengikutnya yang jumlahnya diperkirakan tidak sampai 20 orang menamakan dirinya sebagai Mujahidin Indonesia Timur.
Santoso diburu pihak keamanan karena serangkaian kasus kekerasan yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Pihak kepolisian sendiri berharap Santoso bisa menyerahkan diri baik-baik kepada aparat, dan mengajak anak buahnya bertobat.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaSalah seorang temannya berhasil lari dari kepungan prajurit TNI dengan melompat pagar.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaVideo kaburnya seorang tahanan di Pengadilan Negeri Kabupaten Sarolangun, Jambi, Rabu (10/7), viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaJunaedi terpaksa dibui karena kasus pencurian. Dia kabur dengan cara merusak teralis besi blok hunian
Baca SelengkapnyaTim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Baca SelengkapnyaPelaku saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kotaraja.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca Selengkapnya