Polisi tunda serahkan jasad terduga teroris Dodo tanpa alasan jelas
Merdeka.com - Jasad terduga teroris di Poso, Fonda Amar Solikhin alias Ponda alias Dodo, yang tewas dalam kontak senjata dengan Detasemen Khusus 88 beberapa waktu lalu di Napu, Sulawesi Tengah, ternyata hingga saat ini masih ditahan polisi. Mereka juga memberikan alasan ganjil, yakni akan memulangkan jenazah Dodo usai serah terima jabatan Kapolda Sulteng.
Ibu Dodo, Umi Widayati (44), mengaku sedih dengan sikap polisi terhadap jasad anaknya. Dia mendesak Polda Sulawesi Tengah segera menyerahkan jenazah Dodo.
"Sampai saat ini belum ada kepastian kapan jenazah tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarga," kata Widayati, didampingi kuasa hukum keluarga dari Tim Pengacara Muslim (TPM) di Palu, Selasa (8/3).
-
Siapa yang menghadang rombongan jenazah? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Siapa yang menyambut jenazah PMI di Bandara? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
Menurut Widayati, keluarga berharap jasad Dodo segera dipulangkan, karena mereka ingin menguburnya di daerah kelahirannya di Solo, Jawa Tengah. Menurut ibu kedua Dodo, Musaibah, alasan disampaikan Polda Sulteng melalui TPM dianggap tidak rasional.
"Karena sedang peralihan jabatan dan masa transisi, padahal itu kan tidak ada kaitannya. Walaupun ini kasus berada pada kapolda yang lama, sudah menjadi jenazah dan tidak ada kaitannya ada pidana dan perdata," kata Musaibah.
Musaibah melanjutkan, keluarga sudah melakukan sejumlah prosedur diminta oleh kepolisian, seperti tes DNA. Sehingga saat ini mereka tinggal menunggu kepastian pemulangan jenazah, karena pihak keluarga sudah menunggu sejak Kamis (3/3) pekan lalu.
"Secara fisik, keluarga sangat meyakini dengan adanya tanda lahir di bawah pipi sebelah kanan," ucap Musaibah, seperti dilansir dari Antara.
Musaibah menyampaikan, pihak keluarga telah mendatangi Komnas HAM Sulteng buat secepatnya mendesak Polda Sulteng segera menyerahkan jenazah Dodo. Hanya saja, lanjut Musaibah, Komnas HAM cuma berjanji pengaduan mereka segera diproses.
"Semoga tidak ada alasan lagi, karena alasan apa pun yang diberikan kepada kami, dalam mengeluarkan jenazah ini sudah tidak ada kaitannya dengan hal-hal lain," ujar Musaibah.
Kuasa hukum keluarga dari TPM, Andi Akbar Panguriseng, menyatakan alasan tim penyidik Densus 88 menunda penyerahan jenazah Dodo dengan dalih menunggu serah terima Kapolda Sulteng dianggap mengada-ada.
"Karena jelas dalam Pasal 77 KUHAP bahwa kewenangan menuntut pidana seseorang yang sudah meninggal semuanya sudah terhapus," kata Andi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaTernyata, polisi masih menemui sejumlah kekurangan persyaratan untuk menetapkan status tersangka.
Baca SelengkapnyaKajari Jaksel mengatakan Dito Mahendra masih ditahan di Rutan Salemba
Baca SelengkapnyaPenetapan penahanan terdakwa saat ini berada di bawah wewenang majelis hakim
Baca SelengkapnyaPanglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKomisi III kembali menyinggung kasus tewasnya tahanan di Polres Kota Palu.
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaListyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.
Baca Selengkapnya