Politikus PAN minta pemerintah serius cek RS pengguna vaksin palsu

Merdeka.com - Peredaran vaksin palsu kian meresahkan masyarakat. Hal ini menyusul pengumuman Kementerian Kesehatan yang mencatat ada sekitar 14 fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksin palsu.

Tak hanya itu, tiga klinik dan enam bidan juga diketahui menerima vaksin palsu. Peredaran vaksin palsu mendapat sorotan dari DPR RI, salah satunya dari Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR, Saleh Partaonan Daulay.

Saleh meminta agar pemerintah untuk meninjau langsung 14 rumah sakit tercatat menyediakan vaksin palsu. Pemerintah diminta untuk mengecek rekam jejak medikal rumah sakit dan catatan medis tiap warga yang berobat.

"Nanti pemerintah akan datang sendiri untuk cek (ke RS). Karena di RS ada medical recordnya. Catatan medis tiap orang yang pernah ke situ tahun berapa bulan berapa. Jadi kita harap akan segera dilakukan. Kita desak pemerintah lakukan langkah-langkah itu. Langsung cek, turun," kata Saleh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/7).

Menurutnya, gerak cepat pemerintah harus segera dilakukan. Sebab, saat ini masyarakat masih percaya pemerintah bersama aparat penegak hukum bisa mengusut dan menyelesaikan praktik peredaran vaksin palsu di beberapa lokasi itu.

"Nanti bisa ada ketidakpercayaan, sekarang masyarakat sebagian besar percaya dengan pemerintah. Mungkin ada kelalaian yang harus kita koreksi kritisi dari waktu ke waktu supaya ke depan enggak terjadi lagi," tegas Saleh.