Polresta Samarinda Tingkatkan Pengamanan Usai Kasus Bom Bunuh Diri di Medan
Merdeka.com - Ledakan bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11). Satu orang diduga pelaku peledakan tewas. Sejumlah polisi dan warga, mengalami luka-luka. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Polresta Samarinda meningkatkan pengamanan keluar masuk Polresta Samarinda.
"Kita laksanakan sesuai SOP. Iya, diperketat. Untuk saat ini, kita lakukan peningkatan (pengamanan)," kata Wakapolresta Samarinda AKBP Dedi Agustono di Mapolresta, Jalan Slamet Riyadi, Rabu (13/11).
Dedi menerangkan, dia telah mengeluarkan imbauan kepada personel Polresta Samarinda dan Polsek jajaran, juga masyarakat yang berurusan di Mapolresta, agar tetap tenang.
-
Dimana ledakan terjadi di Morowali? Ledakan tungku di fasilitas pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di kawasan yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Minggu (24/12) dilaporkan telah menyebabkan 13 pekerja meninggal dan 39 pekerja terluka.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang terjadi di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
"Untuk anggota juga masyarakat, tidak terpengaruh dengan kejadian yang ada. Tetap saja melaksanakan kegiatan seperti biasa," ujar Dedi.
Bentuk peningkatan kegiatan pengamanan Mapolresta Samarinda, menurut Dedi, di antaranya dengan memeriksa kendaraan keluar masuk halaman Mapolresta Samarinda. Ada 2 regu jaga yang bertugas 24 jam.
"Regu jaga ada 10 personel tugas per 12 jam. Sementara ini, belum ditambah, masih tetap (10 personel)," tambah Dedi.
Masih menurut Dedi, meski begitu, sejauh ini belum ada peningkatan status kesiapsiagaan Polri di Indonesia, pascakejadian di Polrestabes Medan. "Belum ada (peningkatan status siaga 1). Ini masih pengamanan rutin, sesuai SOP," tegasnya.
"Juga demikian dengan patroli di tengah masyarakat, masih berjalan sesuai SOP. Patroli seperti biasa," demikian Dedi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto membongkar isi gudang yang meledak di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaMenurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca Selengkapnya