Polri bantah dua perwira yang dihajar TNI AL sedang mabuk
Merdeka.com - Mabes Polri membantah dua perwira menengahnya, Kompol Budi Hermanto dan Kompol Teuku Arsya Khadafi tengah dalam kondisi mabuk saat dihajar puluhan anggota POM TNI AL, di Bengkel Cafe SCBD, Jakarta, Minggu (8/2) dini hari. Saat kejadian, personel POM TNI AL tengah melakukan razia gabungan di lokasi.
"Dalam insiden tersebut anggota Polri sedang bertugas, tidak ada minuman keras di situ apalagi mabuk," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto, Senin (9/2).
Menurutnya, saat kejadian Kompol Budi tidak membawa senjata api. Sementara, Kompol Arsya membawa senjata api dan disimpan di dalam tas.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Dimana TNI-Polri melakukan patroli? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
"Tas ini yang akan diambil oleh prajurit POM AL hingga terjadi tarik menarik dan tidak betul berita yang menyatakan kedua pamen itu menodongkan senjatanya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Manahan Simorangkir mengatakan, dua perwira Polri itu tak mau menunjukkan identitasnya saat dilakukan razia gabungan TNI tersebut.
"Tidak benar ada pengeroyokan oleh TNI AL, yang benar ada Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) oleh tim gabungan, korban tidak mau menunjukkan identitasnya," kata Manahan saat dihubungi merdeka.com, Minggu (8/2).
Sementara hal berlainan disampaikan Kabag Penum Polri Kombes Pol Rikwanto. "Para Kompol AK dan Kompol BH sedang bawa laptop dan sedang penyelidikan tempat hiburan malam di sana," jelas Rikwanto saat dihubungi merdeka.com, Minggu (8/2).
Namun, keterangan Rikwanto dibantah oleh penuturan beberapa saksi di lokasi kejadian. Menurut sumber merdeka.com, dia membenarkan saat itu memang dilakukan razia gabungan oleh Polisi Militer Angkatan Laut, Darat, dan Udara di tempat hiburan malam itu. Menurut dia, seluruh anggota Polisi Militer langsung masuk dan melakukan penggeledahan.
"Mereka langsung masuk ke kafe. Semua digeledah," ungkap sumber merdeka.com, Minggu (8/2).
Dalam penggeledahan itu, POM menemukan tiga orang polisi dan langsung menggeledah mereka. Ternyata tindakan itu tidak diterima dan melakukan perlawanan.
"Di tempat karaoke, POM melihat tiga orang polisi. Langsung digeledah. Mereka (polisi) itu enggak terima karena lagi mabuk dan lagi sama LC (perempuan pemandu karaoke)," kata sumber kepada merdeka.com, Minggu (8/2).
Menurut sumber itu, saat digeledah kedua anggota polisi itu malah menantang tidak mau membeberkan identitas. Dia mengatakan, sang polisi mencabut pistol dan melakukan tindakan provokasi.
"Mereka langsung ngeluarin pistol. Enggak lama langsung kedengeran suara letusan. Dua kali letusan. Mereka langsung digebukin polisi militer. Sekitar ada 40 POM," ujar sumber itu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaKapolres Buleleng membantah kabar yang menyatakan kedua anggota polisi itu ditangkap saat menggunakan sabu-sabu bersama seorang tahanan.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaBegini penjelasan Jenderal TNI usai insiden pengeroyokan prajurit TNI AL oleh Brimob.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaSembilan prajurit TNI AD itu berstatus saksi akan diperiksa apabila dibutuhkan keterangan lanjutan.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaEmpat anggota Polsek Denpasar Barat dihukum push up sebanyak 50 kali karena menolak laporan korban pencopetan dan malah mereka ketahuan minum bir.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca Selengkapnya